Mohon tunggu...
Hairil Suriname
Hairil Suriname Mohon Tunggu... Lainnya - Institut Tinta Manuru

Bukan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ini Manfaat Etika Profesi di Dunia Kerja

30 Mei 2023   07:00 Diperbarui: 30 Mei 2023   08:06 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejauh ini, kita semua tahu bahwa berbagai macam tantangan yang sangat potensial membuat suatu pekerjaan menjadi tidak lagi maksimal.

Sebagian besar problem itu akan menjadi faktor penentu yang mempengaruhi suhu dan iklim organisasi terutama organisasi kerja formal.

Bagaimana individu pekerja mampu mempraktikkan etika profesi ?

Setiap individu memiliki keunggulan dan potensi masing-masing. Dalam dunia kerja, skill merupakan satu keunggulan potensial yang dimiliki oleh individu sangat dibutuhkan.

Sinergi skill dengan profesi terlihat sangat jelas di dunia kerja. Olehnya, skill serta cara berpikir yang berkualitas sangat-sangat dibutuhkan ketika individu mau mempraktekkan etika profesi di dunia kerja.

Sayangnya, dari pengalaman bekerja sejauh ini. Beberapa diantara teman-teman dan kenalan mengakui bahwa sangat tidak mudah menaati etika profesi, sebagai mana yang saya maksudkan di atas.


Benar adanya, untuk taat pada etika profesi di dunia kerja, ada sejumlah skill yang harus menjadi tolak ukurnya. Skill yang saya maksud adalah kemampuan setiap intividu yang diperlukan.

Dalam karir kita, skill atau kemampuan memahami kondisi lingkungan tempat kita bekerja di sebut kepekaan. Ketika individu tidak lagi peka pada kondisi real di lingkungan kerja, secara tidak langsung dapat berdampak perubahan besar pada sistem kerja.

Hal ini sangatlah jelas terjadi jika kita perhatikan dengan serius. Olehnya, kepekaan sangat penting agar setiap individu terdorong untuk mampu berinteraksi secara profesional dalam mengambil keputusan kerja.

Dalam sebuah pengambilan keputusan, individu yang peka terhadap perubahan atau problem yang terjadi selalu mengandalkan pola pikir dan sikap negatif yang dia miliki.

Jika tidak mengandalkan itu, sudah barang tentu perubahan yang terjadi akan semakin tidak kondusif dikendalikan. Apalagi perubahan yang terjadi karena konflik internal, sudah jelas sikap positif dan punya pola pikir yang berkualitas sangat dibutuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun