Mohon tunggu...
haifa eftiar firdaus
haifa eftiar firdaus Mohon Tunggu... mahasisiwi semester 2

saya adalah seorang mahasiswi di salah satu politeknik di Semarang yaitu POLINES.Di sana saya mengambil jurusan Teknik Mesin.Walaupun saya seorang perempuan,tetapi saya lebih memilih jurusan teknik karena melihat prospek kerja yang cakupannya lebih luas.Saya sendiri kebetulan mulai tertarik dengan bidang ini sejak duduk dibangku SMA.Menurut saya bidang ini sangat menarik karena selain mahasiswanya yang "solid",bidang ini juga berhubungan dengan alat-alat berat yang menurut saya itu merupakan hal yang keren.Saya mempunyai hobi membaca novel,menonton film,dan sangat senang dengan hal-hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Bukan Hanya Laki-Laki,Ternyata Perempuan Juga Bisa Masuk Jurusan Teknik Mesin Loh!

27 April 2025   10:45 Diperbarui: 27 April 2025   08:04 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto mahasiswa jurusan teknik mesin polines

     Jurusan Teknik Mesin merupakan bagian dari fakultas teknik yang ada dibeberapa perguruan tinggi di Indonesia.Saat ini,jurusan teknik mesin tengah menjadi sorotan dari berbagai pihak.Bukan hanya karena jurusan teknik mesin ini memberikan prospek karir yang menjanjikan,tetapi juga karena akhir-akhir ini mulai banyak perempuan yang tertarik untuk masuk di bidang ini.Padahal selama ini masih banyak orang yang menganggap bahwa jurusan ini hanya diperuntukkan untuk laki-laki saja.Hal tersebut terjadi karena di bidang ini identik dengan sesuatu yang bersifat "keras".Kata keras disini bisa diartikan dengan sebuah pekerjaan yang membutuhkan tenaga yang besar.Selain itu teknik mesin ini juga dianggap dengan bidang yang berhubungan dengan bengkel,mesin-mesin berat,serta dunia kerja yang dianggap lebih cocok untuk seorang pria dibandingkan dengan wanita.Banyak yang berpendapat bahwa perempuan lebih cocok terjun dibidang seni atau sosial yang dinilai lebih pas dengan karakter perempuan yang "lembut".Ditambah lagi lingkungan perkuliahan yang didominasi laki-laki tersebut menimbulkan kekhawatiran tersendiri khususnya tentang kenyamanan sosial bagi perempuan.Pendapat-pendapat tersebut merupakan pendapat yang kuno dan perlu diluruskan kembali.Saat ini dunia tidak terlalu memandang gender,kesetaraan gender sekarang sudah mulai disuarakan dimana-mana.Dulu,pilihan karir bagi seorang perempuan terbatas,tetapi di zaman yang sudah maju ini,perempuan dapat berkontribusi di bidang apapun sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

     Dahulu,sekitar tahun 1980-an jumlah mahasiswi di jurusan teknik mesin hanya sedikit bahkan bisa dihitung dengan jari.Namun seiring berjalannya waktu,kini banyak terjadi perubahan.Sekarang sudah mulai banyak dijumpai mahasiswa perempuan yang berani memilih jurusan teknik mesin sebagai awal untuk karir mereka.Di Indonesia sendiri,sejumlah perguruan tinggi terutama fakultas teknik mencatat peningkatan jumlah mahasiswi di jurusan teknik mesin dari tahun ke tahun.Tak terkecuali disalah satu politeknik ternama di Semarang yaitu Politeknik Negeri Semarang.Di Polines ini terdapat 3 jurusan teknik,yaitu Teknik Mesin,Teknik Elektro,dan Teknik Sipil.Kali ini akan dibahas mengenai salah satu jurusan paling diminati di Polines,yaitu Teknik Mesin.Untuk teknik mesin sendiri dibagi lagi ke dalam beberapa prodi yaitu pada program Diploma (D3) terbagi menjadi Teknik Konversi Energi dan Teknik Mesin.Sedangkan untuk program sarjana terapan terbagi menjadi Teknik Mesin Produksi dan Perawatan serta Teknologi Rekayasa Pembangkit Energi.Saat ini,jumlah mahasiswi pada tahun 2024 di keempat prodi tersebut terbilang cukup banyak yaitu sekitar lebih dari 50 orang.Dilihat dari data tersebut tidak bisa dipungkiri lagi bahwa untuk saat ini jurusan teknik mesin tidak hanya dikhususkan untuk l;aki-laki saja,tetapi perempuan juga bisa berkecimpung di dunia teknik ini.Kehadiran perempuan di jurusan teknik mesin ini menjadi bukti bahwa kemampuan,ketekunan,dan kecerdasan tidak pernah mengenal batasan gender.Dengan adanya perempuan-perempuan tersebut di jurusan mesin,bukan hanya sekedar pelengkap,melainkan untuk menunjukkan bahwa kualitas dan semangat seseoranglah yang menjadi kunci keberhasilan,bukan jenis kelaminnya.

     Meskipun telah banyak perempuan yang mulai berani untuk memilih jurusan teknik mesin ini,ternyata masih banyak tantangan yang harus mereka hadapi di dunia perkuliahan maupun industri.Terkadang berbagai tekanan kerap kali dialami oleh beberapa orang.Tekanan-tekanan tersebut berupa tekanan sosial yang biasanya muncul dari lingkungan sekitar,mulai dari keluarga hingga teman.Kebanyakan dari mereka kurang mendukung dan menganggap bahwa masuk jurusan mesin hanya akan menjadi minoritas yang sulit bersaing atau bahkan dianggap kurang cocok untuk dunia teknik yang cukup keras.Karena kurangknya dukungan tersebut,mungkin beberapa orang akan merasa apakah salah jika kita perempuan masuk jurusan teknik?.Pertanyaan-pertanyaan tersebut terkadang membuat pikiran terbebani.Akan tetapi,jika perempuan yang memilih bertahan dan berjuang di jurusan teknik mesin membuktikan bahwa mereka layak serta mampu menjadi lebih kuat.Bukan berarti mereka tidak pernah lelah,tetapi bukti bahwa mereka berani untuk melawan batasan yang tidak adil tersebut.Para mahasiswi mesin bukanlah sosok yang lemah,mereka merupakan sebuah gambaran nyata dari ketangguhan,kegigihan,ketekunan,serta semangat untuk kesetaraan gender.

     Lalu kenapa sih perempuan harus mulai memberanikan diri untuk terjun di dunia teknik khususnya teknik mesin? perempuan harus mulai berani,karena peluang untuk mendapatkan karir dengan prospek kerja yang bagus di bidang ini sangat menjanjikan.Lulusan teknik mesin,terutama bagi perempuan yang mempunyai kompetensi di bidang ini akan banyak ditempatkan di manufaktur,otomotif,energi,teknologi,sampai riset dan pengembangan.Selain itu,karena jumlah mahasiswi perempuan di jurusan teknik mesin masih tergolong sedikit dibandingkan dengan laki-laki,membuat perempuan justru lebih cepat dikenal dan juga dihargai.Hal tersebut karena sekarang banyak perusahaan yang sedang gencar-gencarnya mencari keberagaman di tempat kerja.Para perempuan lulusan teknik mesin juga pastinya sudah terlatih untuk menghadapi situasi yang membutuhkan mental kuat,berpikir analitis serta kemampuan untuk membangun kreativitas yang tinggi.Dalam banyak kasus,terkadang dibutuhkan solusi kreatif terhadap beberapa permasalahan yang kompleks dan ada juga detail-detail penting yang mungkin kebanyakan perempuan dibutuhkan karena perempuan dinilai lebih telaten daripada laki-laki.Dunia teknik,saat ini membutuhkan sudut pandang baru agar mendorong inovasi yang lebih baik,dan perempuan memiliki potensi besar untuk menjadi agen dalam perubahan besar tersebut.Dengan keberanian untuk terjun di dunia yang katanya "bukan tempatnya",perempuan bukan hanya sekedar membuka jalan untuk dirinya sendiri,melainkan juga memperkaya dunia teknik dengan sudut pandang yang lebih beragam dan inovatif.

     Sekarang sudah saatnya kita untuk bisa mengubah perspektif lama yang membeda-bedakan jurusan atau profesi berdasarkan gender.Kutipan di atas membuktikan bahwa ternyata perempuan mampu bersaing,berprestasi,dan memberikan kontribusi yang nyata di bidang teknik mesin,yang dulunya dianggap hanya diperuntukkan untuk laki-laki.Saat ini,dunia lebih membutuhkan orang yang kompeten,inovatis,kreatif,dan berani membawa ke dalam perubahan yang baru,tanpa peduli dengan gender maupun latar belakang.Seharusnya,pendidikan itu dibangun berdasarkan minat,bakat,dan kemampuan,bukan berdasrkan steorotip sosial yang hanya bisa memandang dari sudut padang tertentu.Oleh karena itu,marilah kita dukung siapa saja yang ingin mengejar impiannya,termasuk para perempuan yang berani masuk jurusan teknik mesin,karena dengan dukungan ini berarti kita akan memberikan kesempatan kepada semua orang untuk berkembang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun