2 Juni 2025
Hari ini menjadi hari kedua anak pertama saya menjalani Assesment Sumatif Akhir Semester (ASAS). Deg-degannya ada banget! Sebab, ini pengalaman pertama anak saya dan tentu juga saya. Sebagai informasi, anak saya masih duduk di kelas 1 SD di sebuah sekolah islam terpadu.
Walaupun pada semester sebelumnya, ia sudah menjalani ujian akhir semester 1. Perasaan khawatir akan selalu merasuki kami emak-emak. Padahal, anaknya sendiri biasa saja bahkan terlihat santai menghadapi ASAS.
Tentu saya tidak sendirian. Banyak orangtua, khususnya ibu-ibu, yang juga khawatir dan tidak bisa tidur dengan nyenyak menjelang anak ujian.
Lalu, bagaimana caranya biar kita semua tetap waras saat anak menghadapi ujian dan sejenisnya? Nah, ini dia beberapa tips yang Mamagi lakukan saat anak  mau ujian.
- Mulai belajar jauh hari
Sebenarnya, saya tipe orangtua yang tidak membenani anak untuk menjadi juara satu. Namun, tetap saja tidak ingin anak di urutan terakhir. Terlebih, anak saya juga bukan tipe anak yang mau belajar setiap. Sebab, ia sudah sekolah dari pagi hingga siang menjelang sore. Kemudian, ia harus lanjut mengaji hingga menjelang maghrib. Jika malam saya paksa untuk belajar, tentu lelahnya luar biasa.Maka dari itu, mendekati tanggal ujian, sekitar 1-2 minggu sebelum hari ujian. Biasanya, saya mulai mereview beberapa pelajaran yang kurang ia kuasai. Saya sempatkan untuk membaca kembali materi pelajaran yang susah. Jika pada malam hari sudah lelah, saya membahasnya saat akhir pekan. Atau bisa saat malam hari ketika mood si anak sedang baik.
- Fokus satu mata pelajaran dalam satu waktu
Karena materi di setiap mata pelajaran yang diujikan cukup banyak, saya berusaha fokus untuk satu mata pelajaran dalam satu waktu belajar. Misalnya, di Sabtu siang saya memilih pelajaran Matematika. Kemudian, Sabtu sore atau malam pelajaran Bahasa Inggris.Untuk menentukan mata pelajarannya, saya akan melihat jadwal ujian. Perhatikan pelajaran yang mana yang susah untuk anak. Kemudian, lihat hari apa pelajaran itu diujikan. Selain itu, saya juga melihat seberapa banyak materi yang akan diujikan. Semakin banyak materi, semakin duluan dipelajari.
- Kerjakan latihan bukan cuma penjelasan teori
Ibu-ibu itu beda dengan guru. Kami tidak bisa menjelaskan pelajaran sebaik ibu guru atau miss di sekolah. Maka dari itu, saya memilih untuk menyediakan soal latihan agar anak bisa berlatih sendiri.Jika pelajarannya cukup sulit, sebelum memberikan latihan soal, saya biasa mengulang menjelaskan beberapa poin penting. Setelah membaca bersama anak, saya langsung kasih soal latihan.
Namun, untuk materi yang dirasa cukp dikuasai anak, saya langsung memberikan soal latihan. Selain menghemat waktu, juga menghemat tenaga untuk menjelaskannya.
- Review lagi pada malam sebelum ujian
Mom, ingat kan dulu kita kerap belajar dengan metode SKS atau sistem kebut semalam? Nah ini juga bisa kita lakukan untuk mengajari anak-anak. Namun, pastikan materi yang dikebut merupakan materi yang mudah diserap.Jika sudah mempelajari materi yang akan diujikan esok hari, Anda bisa mengulang kembali dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada anak. Dengan memberikan beberapa soal, anak-anak dapat mengingat kembali materi yang telah dipelajari.
- Jelaskan kembali poin penting saat pagi hari
Membaca judulnya memang terkesan menekan anak. Padahal, yang saya maksud adalah mengajukan pertanyaan dengan cara yang lebih santai. Misalnya, saat sarapan, ajukan pertanyaan atau jelaskan kembali poin penting pelajaran yang akan diujikan. Anda juga bisa memberikan contoh nyata materi yang telah dipelajari.Pada poin ini, jangan terlalu berharap anak merespons dengan semangat. Menjawab pertanyaan dengan datar juga sudah cukup. Sebab, itu tandanya mereka sudah memahami materi tersebut.
Itulah 5 hal yang biasa saya lakukan saat anak mau ujian. Meski demikian, cara belajar tiap anak itu berbeda. Mungkin kelima hal di atas cukup efektif pada anak pertama tetapi tidak menutup kemungkinan akan percuma untuk anak kedua saya.
Cara belajar tersebut juga tidak menjamin anak mendapatkan nilai sempurna. Namun, setidaknya mereka belajar berjuang dan berusaha.Â
Satu hal lagi yang saya tekankan ke semua anak-anak saya, "Nilai bagus itu hanya bonus. Hal yang paling penting adalah kamu telah belajar dan berusaha memahami materi. Itu Namanya tanggung jawab".
Jadi, terus semangat Mama-mama ngajarin anak ya! Ini adalah kegiatan yang membutuhkan kesabaran tetapi pahalanya banyak. Fighting!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI