Hermeneutika Sosial merupakan suatu pendekatan dalam ilmu sosial yang menggunakan teori dan metode hermeneutika untuk memahami dan menginterpretasikan fenomena sosial, budaya, dan interaksi manusia dalam konteks yang lebih luas. Hermeneutika sendiri berasal dari kata Yunani "hermeneuein" yang berarti "menafsirkan" atau "mengungkapkan makna." Dalam tradisi filsafat, hermeneutika biasanya merujuk pada teori dan metodologi interpretasi teks, khususnya teks-teks klasik atau religius. Namun, dalam konteks sosial, hermeneutika tidak hanya terbatas pada interpretasi teks tertulis, tetapi juga melibatkan pemahaman terhadap tindakan sosial, simbol-simbol, dan praktik dalam masyarakat.
Dalam hermeneutika sosial, terdapat fokus locus yakni pemahaman bagaimana individu dan kelompok menginterpretasikan dunia sosial mereka, serta bagaimana makna dibentuk dan diubah dalam konteks sosial. Pendekatan ini biasanya dapat digunakan sebagai penekanan terhadap konteks pentinya makna dalam memahami suatu fenomena sosial, dan juga sekaligus sebagai proses interpretasi yang dipengaruhi oleh latar belakang kultural, sejarah, dan pengalaman subjektif.
Perlu kita ketahui Hermeneutika sosial banyak dipengaruhi oleh pemikiran filsafat Jerman, terutama oleh tokoh seperti Wilhelm Dilthey, Hans-Georg Gadamer, dan Jrgen Habermas. Tokoh ini menganggap bahwa pemahaman sosial bukanlah proses yang objektif dan netral, melainkan suatu tindakan yang terikat pada konteks budaya dan sosial yang berkembang. Oleh karena itu, dalam studi sosial, hermeneutika sosial bertujuan untuk menggali makna yang mendalam dari struktur sosial, hubungan kekuasaan, simbolisme budaya, hingga sampai fenomena sosial yang lebih luas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI