Mohon tunggu...
Muhammad Hafiz Ansyari
Muhammad Hafiz Ansyari Mohon Tunggu... Guru - Guru di MIS NOR RAHMAN Banjarmasin

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mengurangi Kebiasaan Anak Main Gawai: 5 Strategi Efektif yang Dapat Dilakukan

10 Februari 2024   23:18 Diperbarui: 10 Februari 2024   23:25 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Pada era digital ini, tidak dapat dipungkiri bahwa gadget atau gawai telah menjadi bagian tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, tak terkecuali bagi anak-anak. 

Anak-anak seringkali terpaku pada layar gadget, menghabiskan waktu bermain game atau menonton video, yang dapat menjadi kebiasaan yang tidak sehat jika tidak diatur dengan baik. 

Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pengasuh anak untuk mengurangi kebiasaan anak main gawai dengan cara yang tepat. Berikut ini adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi kebiasaan anak bermain gawai yang berlebihan.

1. Batasi Waktu Penggunaan Gawai

Menetapkan batasan waktu adalah langkah awal yang penting. Tentukan waktu yang wajar untuk anak menggunakan gadget setiap hari, baik itu untuk bermain game, menonton video, atau kegiatan lainnya. Jumlah waktu yang disesuaikan dengan usia dan kebutuhan anak dapat membantu mereka mengatur dan membatasi penggunaan gawai dengan lebih baik.

2. Tetapkan Aturan No Gawai

Selain membatasi waktu penggunaan, sebaiknya juga menetapkan aturan "no gawai" dalam situasi tertentu. Contohnya, saat waktu makan bersama keluarga atau saat sedang belajar, anak sebaiknya tidak menggunakan gadget. Hal ini bertujuan untuk mengajarkan anak bahwa ada saat-saat yang lebih penting dan fokus yang dapat diperoleh tanpa ketergantungan pada gawai.

3. Ajak Anak untuk Beraktivitas Fisik dan Bersosialisasi

Salah satu cara terbaik untuk mengurangi kebiasaan anak bermain gawai adalah dengan mengajak mereka untuk aktif bergerak dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Dorong anak untuk melakukan kegiatan fisik seperti olahraga, bermain di luar ruangan, atau bergabung dengan komunitas atau klub yang disukai. Selain itu, ajak mereka untuk bersosialisasi dengan teman sebaya atau anggota keluarga, melalui kegiatan seperti bermain board game, berbicara, atau melakukan kegiatan kolaboratif yang melibatkan interaksi langsung.

4. Berikan Alternatif yang Menarik

Ciptakan alternatif yang menarik bagi anak-anak sehingga mereka tidak merasa kehilangan saat terhubung dari gadget. Berikan pilihan aktivitas seperti membaca buku, berkreasi seni, bermain musik, atau mengikuti kegiatan di luar rumah. Temukan minat dan hobi mereka, dan bantu mereka menemukan kegiatan yang lebih bermanfaat dan memuaskan.

5. Jadikan Contoh yang Baik

Orang tua atau pengasuh anak harus menjaga diri sendiri agar tidak terlalu tergantung pada gawai. Jika anak melihat bahwa orang dewasa di sekitarnya juga menggunakan gadget dengan berlebihan, maka mereka cenderung sulit mengikuti aturan yang diberlakukan. Jadilah contoh yang baik dengan menunjukkan bahwa ada waktu dan tempat yang tepat untuk menggunakan gawai, serta menghilangkan kebiasaan berlebihan tersebut.

Mengurangi kebiasaan anak main gawai memang tidak mudah, tetapi langkah-langkah di atas dapat membantu membatasi penggunaan gawai yang berlebihan. Penting untuk memahami bahwa gadget sendiri bukanlah masalah, tetapi penggunaan yang berlebihan dan tidak terkontrol yang dapat mempengaruhi perkembangan anak. 

Dengan kedisiplinan dan dukungan yang konsisten, anak-anak dapat belajar mengatur waktu mereka dengan bijaksana dan menikmati kegiatan di luar gawai dengan lebih seimbang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun