Mohon tunggu...
Hafizh Raihan Wafa
Hafizh Raihan Wafa Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa

Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Perilaku Konsumen dalam Penggunaan E-Wallet pada Masa Pandemi Covid-19

13 November 2021   04:41 Diperbarui: 13 November 2021   07:47 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada bencana nasional berupa pandemi covid-19. Penyebaran covid-19 tercatat sangat cepat dan masif di Indonesia. Pandemi covid-19 ini disinyalir bukan hanya menyerang kesehatan, namun juga ekonomi secara global, tak terkecuali Indonesia. Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa covid-19 akan memperburuk ekonomi Indonesia, bahkan pertumbuhan ekonomi diprediksi bakal tumbuh hanya sebesar 2,5 persen bahkan bisa mencapai 0 persen.

Selain itu, kalangan pengusaha menilai covid-19 telah membawa dampak negatif besar terhadap perekonomian Indonesia. Pasalnya, covid-19 telah mengganggu mata rantai produksi industri sehingga perputaran bisnis menjadi tidak lancar, sementara kewajiban para pengusaha tetap harus berjalan. Akibatnya banyak karyawan yang terpaksa hilang pekerjaannya karena terkena PHK. Hal ini semakin memperkuat bahwa perekonomian Indonesia akan terus melambat. Beberapa upaya terus dilakukan oleh pemerintah untuk menangani penyebaran virus covid-19 ini, diantaranya adalah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara bertahap di wilayah-wilayah yang terindikasi mempercepat penyebaran virus covid-19. Penerapan PSBB setidaknya memberikan dampak yang signifikan bagi kegiatan masyarakat.

PSBB terus berjalan, namun kebutuhan hidup selama masa PSBB juga harus selalu terpenuhi. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang akhirnya menggunakan e-commerce untuk berbelanja berbagai kebutuhan. Penggunaan e-commerce juga sekaligus melaksanakan himbauan pemerintah agar membatasi penggunaan uang tunai atau kertas. Sejumlah swalayan atau supermarket juga saat ini sudah banyak yang menyediakan layanan digital. Selain itu, Bank Indonesia juga telah menutup layanan yang melibatkan interaksi sosial. Bukan hanya Bank Indoensia, PLN juga berusaha untuk mencegah penyebaran covid-19, salah satunya dengan menghimbau kepada masyarakat melakukan pembayaran secara online untuk meminimalisir kontak fisik antara pelanggan dengan petugas. Sehingga pembayaran listrik dapat dilakukan di mana saja tanpa harus mendatangi kantor PLN, salah satunya melalui aplikasi dompet digital (E-Wallet).

Penggunaan e-wallet memang sangat mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi, terlebih untuk membatasi penggunaan uang tunai atau kertas. Layanan mobile payment memang semakin populer seiring dengan meningkatnya pemakaian smartphone hingga 70% dalam lima tahun terakhir di Indonesia. Terlebih semakin banyak pilihan aplikasi e-wallet tanpa kartu untuk bertransaksi. Berdasarkan data dari Bank Indonesia, sudah ada 38 e-wallet yang mendapatkan lisensi resmi. Pada tahun 2018, transaksi e-wallet di Indonesia mencapai angka USD1.5 miliar dan diprediksi akan terus meningkat.

Dompet elektronik atau e-wallet dapat menggantikan fungsi dompet biasa ke dalam suatu aplikasi atau program dan menghilangkan kebutuhan masyarakat akan beberapa kartu yang ada dalam dompet. E-Wallet juga menyediakan beberapa fitur keamanan yang tidak dimiliki oleh dompet biasa. E-Wallet memungkinkan penggunanya untuk melacak informasi tagihan dan pengiriman sehingga transaksi menjadi lebih cepat dan aman. Penggunaan e-wallet saat ini mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan penggunaan internet sebagai alat transaksi mereka. Setidaknya akibat perubahan perilaku konsumen dari pembelian secara fisik menjadi online menyebabkan penjualan di bidang online semakin meningkat. Perubahan pola perilaku konsumen ini disebut dengan "The adaptive shoper". Dimana setiap orang bereaksi sesuai dengan cara yang berbeda terhadap keadaan baru selama pandemi covid-19 ini. Hal itu dapat dilihat dari penggunaan beberapa aplikasi yang digunakan dan berbagai reaksi mereka terhadap krisis pandemi ini.

Penggunaan aplikasi keuangan secara signifikan ini semakin memperkuat bukti bahwa memang masyarakat semakin bergerak aktif menggunakan aplikasi e-wallet dalam keuangan. Setidaknya ADA mencatat ada sekitar 300% peningkatan transaksi untuk kebutuhan kehidupan sehari-hari yang dilakukan oleh the adaptive shopper. Perilaku the adaptive shopper tersebut tentunya merupakan peluang yang sangat besar untuk penjualan adaptif (The adaptive selling). Dimana pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan konsumen mereka dengan menyesuaikan startegi dengan menanfaatkan dinamika dan situasi konsumen. Adaptive shopper merujuk pada mereka yang beradaptasi dengan dunia yang baru, dan mencari cara baru untuk memenuhi kebutuhan.

Kondisi pandemi yang dialami berimplikasi pada perubahan pola konsumen dalam berbelanja, dimana konsumen akan lebih sering berada di rumah untuk melakukan transaksi mereka. Dengan menggunakan gadget konsumen akan memiliki preferensi yang lebih luas mengenai tujuan berbelanja, mereka akan lebih banyak untuk mencari tahu tentang sebuah produk, dan harga yang ditawarkan oleh berbagai penjual. Seiring dengan menurunnya pandemi covid-19 di berbagai negara pelaku e-commerce tentunya dituntut untuk menyusun startegi bisnis untuk jangka panjang. Sebab, pada masa covid-19 ini perusahaan-perusahaan e-commerce harus memberikan kesan yang baik melalui peran service solution seperti barang yang dikirim aman, penggunaan e-wallet sebagai solusi ketika berada di rumah, dan membeli barang tidak usah menggunakan uang tunai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun