Mohon tunggu...
Hafizhah Putra
Hafizhah Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa Pendidikan Sejarah UNJ

Saya merupakan seorang mahasiswa aktif yang sedang menempuh S1 Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Jakarta. Selama melaksanakan perkuliahan, saya orang yang hobi membaca buku bertema sejarah, terutama tentang sejarah lokal Jakarta maupun sejarah politik internasional. Dari situ saya memiliki keterampilan berpikir kritis dalam memahami suatu informasi sehingga mampu membuat beberapa tulisan esai. Lalu saya percaya diri dalam melakoni pekerjaan serta memiliki jiwa kerja yang teliti dan cepat belajar. Konten yang saya gemari selain bidang sejarah adalah konten seputar Transjakarta dan Tata Ruang Kota

Selanjutnya

Tutup

Trip

Sejarah Perkembangan Ragunan, Berawal Tuan Tanah Sampai Kebon Binatang

3 Juli 2025   13:00 Diperbarui: 2 Juli 2025   13:42 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Jalan RM Harsono dekat Terminal Ragunan Januari 2025 (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

     Lokasi pemindahan kebon binatang tersebut kemudian terkenal sebagai Taman Marga Satwa Ragunan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghibahkan lahan yang luasnya 30 hektare di daerah Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan menjadi tempat kebon binatang.. Bersamaan dengan itu, proyek pembangunan planetarium segera didirikan di lahan kebon binatang Cikini yang kelak nantinya menjadi Taman Ismail Marzuki. (Sedyawati, 1987, p. 161)

Loket Tiket Masuk Kebun Binatang Ragunan Sebelum Tahun 2000 (Sumber : Perpustakaan Nasional RI)
Loket Tiket Masuk Kebun Binatang Ragunan Sebelum Tahun 2000 (Sumber : Perpustakaan Nasional RI)

Perkembangan Kebon Binatang Ragunan Dari Masa ke Masa

     Taman Margasatwa Ragunan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin pada 22 Juni 1966 sebagai wahana koleksi binatang dan perlindungan seluruh binatang Indonesia yang terancam mengalami kepunahan. Sejak mulai dibuka, Taman Margasatwa Ragunan terus ditingkatkan volumenya, bermacam jenis satwa dalam dan luar negeri didatangkan kesana untuk memperkaya khazanah fauna Indonesia di Jakarta. Beberapa hewan langka pun dikembangkan di kebon binatang ini seperti komodo hingga burung cendrawasih.

      Agar menarik minat pengunjung, pada April 1967 diluncurkan alat transportasi bus khusus yang melayani angkutan bagi pengunjung yang hendak berwisata ke Ragunan. Sebanyak 10 bus PT TAVIP disediakan untuk melayani dengan rute perjalanan Pancoran sampai Kebon Binatang Ragunan yang beroperasi saat hari libur saja.

Potret Burung Pelikan Setelah Pintu Masuk Ragunan (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Potret Burung Pelikan Setelah Pintu Masuk Ragunan (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

     Dalam perkembangannya,pengelolaan Taman Margasatwa Ragunan mengalami beberapa kali perubahan dan perluasan lahan. Perubahan nama pertama terjadi tahun 1983 yaitu dari Taman Margasatwa Ragunan menjadi Badan Pengelola Kebun Binatang Ragunan. Kemudian perluasan lahan terjadi tahun 2010 menjadi 147 hektare dengan koleksi binatang sebanyak 2101 ekor dari 220 spesies.

     Setelah mengalami perubahan nama sejak 1983,akhirnya pada tahun 2015 nama Ragunan terakhir resmi menjadi Kantor Pengelola Taman Margaswata Ragunan. Hal ini sesuai dengan Perda Nomor 12 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Mengutip rilis arsip Perpustakaan Nasional RI, untuk meningkatkan daya tarik wisatawan pengelola Ragunan menyediakan karcis murah untuk masuk ke dalam tempat wisata. Selain itu, untuk mendukung aksesibilitas masyarakat berkeliling pada tahun 1995 delman pernah diizinkan masuk ke area wisata taman margasatwa Ragunan. Hal ini ditandai dengan munculnya belasan delman yang berasal dari Kebayoran Lama mengangkut penumpang di saat hari libur.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun