Lokasi pemindahan kebon binatang tersebut kemudian terkenal sebagai Taman Marga Satwa Ragunan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghibahkan lahan yang luasnya 30 hektare di daerah Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan menjadi tempat kebon binatang.. Bersamaan dengan itu, proyek pembangunan planetarium segera didirikan di lahan kebon binatang Cikini yang kelak nantinya menjadi Taman Ismail Marzuki. (Sedyawati, 1987, p. 161)
Perkembangan Kebon Binatang Ragunan Dari Masa ke Masa
   Taman Margasatwa Ragunan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin pada 22 Juni 1966 sebagai wahana koleksi binatang dan perlindungan seluruh binatang Indonesia yang terancam mengalami kepunahan. Sejak mulai dibuka, Taman Margasatwa Ragunan terus ditingkatkan volumenya, bermacam jenis satwa dalam dan luar negeri didatangkan kesana untuk memperkaya khazanah fauna Indonesia di Jakarta. Beberapa hewan langka pun dikembangkan di kebon binatang ini seperti komodo hingga burung cendrawasih.
   Agar menarik minat pengunjung, pada April 1967 diluncurkan alat transportasi bus khusus yang melayani angkutan bagi pengunjung yang hendak berwisata ke Ragunan. Sebanyak 10 bus PT TAVIP disediakan untuk melayani dengan rute perjalanan Pancoran sampai Kebon Binatang Ragunan yang beroperasi saat hari libur saja.
   Dalam perkembangannya,pengelolaan Taman Margasatwa Ragunan mengalami beberapa kali perubahan dan perluasan lahan. Perubahan nama pertama terjadi tahun 1983 yaitu dari Taman Margasatwa Ragunan menjadi Badan Pengelola Kebun Binatang Ragunan. Kemudian perluasan lahan terjadi tahun 2010 menjadi 147 hektare dengan koleksi binatang sebanyak 2101 ekor dari 220 spesies.
   Setelah mengalami perubahan nama sejak 1983,akhirnya pada tahun 2015 nama Ragunan terakhir resmi menjadi Kantor Pengelola Taman Margaswata Ragunan. Hal ini sesuai dengan Perda Nomor 12 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Mengutip rilis arsip Perpustakaan Nasional RI, untuk meningkatkan daya tarik wisatawan pengelola Ragunan menyediakan karcis murah untuk masuk ke dalam tempat wisata. Selain itu, untuk mendukung aksesibilitas masyarakat berkeliling pada tahun 1995 delman pernah diizinkan masuk ke area wisata taman margasatwa Ragunan. Hal ini ditandai dengan munculnya belasan delman yang berasal dari Kebayoran Lama mengangkut penumpang di saat hari libur.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI