Mohon tunggu...
I Hafizal
I Hafizal Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

Ergo est scribo

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pria dalam Kereta

27 Agustus 2021   19:14 Diperbarui: 27 Agustus 2021   19:24 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Di Kereta (Gambar: 64.media.tumblr.com)

Kini aku tengah berada dalam kereta. Tidak begitu sepi, juga tidak begitu ramai. Ada satu pria yang menjadi perhatianku saat ini. Dia bersandar lemah ke kursi dan menjatuhkan kepalanya bersandar di jendela. Dia begitu sangat diam. Terlihat tenang dan menikmati lamunan. Seakan tidak peduli dengan getaran kereta ini. Atau mungkin juga dia menikmati getaran ini.

Sudah cukup lama aku berada di kereta ini. Begitu pun dengannya. Aku bertanya-tanya, siapa yang akan turun kereta lebih dahulu? Aku atau pria diam itu?

Diamnya kadang menggangguku. Aku keheranan dengannya yang sama sekali tidak ada gerakan. Bahkan aku tidak melihat dia membetulkan posisi duduknya. Atau sekedar menggaruk pantat yang gatal saja pun tidak.

Pandangannya hanya ke bawah. Nafasnya terlihat santai tidak terengah-engah. Seakan dia tidak peduli kereta sudah tiba di mana. Dia tidak pernah menoleh ke luar jendela. Atau dia sudah hafal dengan perjalanan ini.

Aku pun semakin penasaran, di mana dia akan turun? Kemana dia hendak pergi?

Dia tak kunjung turun hingga beberapa stasiun lagi aku akan turun dari kereta ini. Namun pria itu masih dengan posisi yang sama. Meletakkan kepalanya ke jendela dan memandangi lantai kereta. Aku masih penasaran. Di mana dia akan pergi?

Kini aku sudah berdiri. Bersiap diri untuk segera turun. Ku lihat pria itu ternyata juga berdiri. Meski hanya berdiri dari depan tempat duduknya saja. Mungkin karena dia masih lemah. Kapalanya masih tertunduk ke bawah. Matanya hanya melihat lantai kereta. Tangannya tidak berusaha berpegangan dengan apapun. Apa dia turun di stasiun yang sama denganku?

Kereta pun mulai berhenti. Aku sudah di depan pintu kereta. Menunggu terbuka dan segera turun. Pria itu masih di tempat yang sama. Tidak bergerak untuk bersiap turun. Aku benar-benar penasaran. Apakah pria ini akan turun juga?

Rasanya aku ingin menunggunya hingga berjalan ke arah pintu. Sehingga aku bisa turun bersama dengannya. Tapi dia tetap diam.

Pintu kereta sudah terbuka. Dia tetap diam. Aku kebingungan. Aku turun sekarang atau menunggunya berjalan mendekati pintu kereta?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun