Mohon tunggu...
Novianti
Novianti Mohon Tunggu... Mahasiswi

UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Financial

Investasi Ramah Mahasiswa; Gak Harus Kaya, yang Penting Mulai Duluan

13 Oktober 2025   21:38 Diperbarui: 13 Oktober 2025   21:38 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Sumber  Gambar: Pinterest)

Buat sebagian mahasiswa, kata investasi itu sering terdengar kayak hal yang "belum waktunya." Alasannya klasik belum punya penghasilan tetap atau uang bulanan pas-pasan, dan lebih mikirin biaya makan atau nongkrong. Tapi sebenarnya gak salah kok, namun di masa kuliah inilah waktu terbaik buat belajar dan mulai berinvestasi. Karena investasi bukan cuma soal uang besar, tetapi soal kebiasaan kecil yang dibangun sejak dini.

1. Investasi Gak Selalu Butuh Modal Besar

Masih banyak yang berpikir bahwa investasi itu harus dimulai dengan jutaan rupiah. Padahal, zaman sekarang ada banyak platform investasi yang memungkinkan mulai dari Rp10.000 aja. Misalnya, reksa dana pasar uang di aplikasi seperti Bibit atau Bareksa. Dengan modal setara harga sebungkus gorengan, kamu udah bisa punya aset yang berkembang.

Investasi kecil tapi rutin jauh lebih penting daripada "nanti kalau udah punya uang lebih." Soalnya, waktu adalah senjata utama investor muda. Semakin cepat mulai, semakin besar efek compound interest atau bunga berbunga yang bisa kamu rasakan. Jadi, daripada uang jajan habis buat hal yang gak jelas, sisihkan sedikit buat investasi.

2. Pilih Investasi Sesuai Karakter dan Tujuan

Setiap orang mempunyai gaya dan tujuan finansial yang beda. Ada yang berani mengambil risiko, ada juga yang lebih nyaman main aman. Nah, mahasiswa sebaiknya mulai dari instrumen yang risikonya rendah, seperti reksa dana pasar uang atau deposito digital. Kalau udah paham dasar-dasarnya, baru deh coba instrumen lain seperti saham atau reksa dana saham.

Misalnya kamu punya tujuan jangka pendek --- nabung buat beli laptop baru dalam dua tahun --- berarti pilih investasi yang stabil dan mudah dicairkan. Tapi kalau kamu punya tujuan jangka panjang, seperti persiapan dana nikah atau usaha setelah lulus, bisa mulai belajar instrumen dengan potensi return lebih tinggi. Intinya, investasi yang baik itu bukan yang paling keren, tapi yang paling cocok sama tujuanmu.

3. Jadikan Investasi Sebagai Gaya Hidup, Bukan Beban

Investasi itu bukan berarti kamu harus hidup super hemat atau anti nongkrong. Justru, ini tentang belajar mengatur keuangan dengan lebih bijak. Misalnya, dari uang jajan Rp500.000 per bulan, sisihkan Rp50.000 untuk investasi. Anggap aja kayak bayar "masa depan." Dengan cara ini, kamu tetap bisa nikmatin hidup sekarang, sambil nyiapin diri buat nanti.

Biar lebih seru, bisa bikin tantangan bareng temen kos atau kampus, siapa yang paling konsisten nabung dan invest selama tiga bulan. Selain seru, ini juga bikin kamu lebih disiplin. Kadang, motivasi finansial itu lebih gampang dijaga kalau bareng-bareng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun