(Sumber  Gambar: Pinterest)
Buat sebagian mahasiswa, kata investasi itu sering terdengar kayak hal yang "belum waktunya." Alasannya klasik belum punya penghasilan tetap atau uang bulanan pas-pasan, dan lebih mikirin biaya makan atau nongkrong. Tapi sebenarnya gak salah kok, namun di masa kuliah inilah waktu terbaik buat belajar dan mulai berinvestasi. Karena investasi bukan cuma soal uang besar, tetapi soal kebiasaan kecil yang dibangun sejak dini.
1. Investasi Gak Selalu Butuh Modal Besar
Masih banyak yang berpikir bahwa investasi itu harus dimulai dengan jutaan rupiah. Padahal, zaman sekarang ada banyak platform investasi yang memungkinkan mulai dari Rp10.000 aja. Misalnya, reksa dana pasar uang di aplikasi seperti Bibit atau Bareksa. Dengan modal setara harga sebungkus gorengan, kamu udah bisa punya aset yang berkembang.
Investasi kecil tapi rutin jauh lebih penting daripada "nanti kalau udah punya uang lebih." Soalnya, waktu adalah senjata utama investor muda. Semakin cepat mulai, semakin besar efek compound interest atau bunga berbunga yang bisa kamu rasakan. Jadi, daripada uang jajan habis buat hal yang gak jelas, sisihkan sedikit buat investasi.
2. Pilih Investasi Sesuai Karakter dan Tujuan
Setiap orang mempunyai gaya dan tujuan finansial yang beda. Ada yang berani mengambil risiko, ada juga yang lebih nyaman main aman. Nah, mahasiswa sebaiknya mulai dari instrumen yang risikonya rendah, seperti reksa dana pasar uang atau deposito digital. Kalau udah paham dasar-dasarnya, baru deh coba instrumen lain seperti saham atau reksa dana saham.
Misalnya kamu punya tujuan jangka pendek --- nabung buat beli laptop baru dalam dua tahun --- berarti pilih investasi yang stabil dan mudah dicairkan. Tapi kalau kamu punya tujuan jangka panjang, seperti persiapan dana nikah atau usaha setelah lulus, bisa mulai belajar instrumen dengan potensi return lebih tinggi. Intinya, investasi yang baik itu bukan yang paling keren, tapi yang paling cocok sama tujuanmu.
3. Jadikan Investasi Sebagai Gaya Hidup, Bukan Beban
Investasi itu bukan berarti kamu harus hidup super hemat atau anti nongkrong. Justru, ini tentang belajar mengatur keuangan dengan lebih bijak. Misalnya, dari uang jajan Rp500.000 per bulan, sisihkan Rp50.000 untuk investasi. Anggap aja kayak bayar "masa depan." Dengan cara ini, kamu tetap bisa nikmatin hidup sekarang, sambil nyiapin diri buat nanti.
Biar lebih seru, bisa bikin tantangan bareng temen kos atau kampus, siapa yang paling konsisten nabung dan invest selama tiga bulan. Selain seru, ini juga bikin kamu lebih disiplin. Kadang, motivasi finansial itu lebih gampang dijaga kalau bareng-bareng.