Mohon tunggu...
Hafizah Novianti
Hafizah Novianti Mohon Tunggu... Mahasiswi

UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Financial

Gaji Datang Seperti Pesan Singkat-Memberi Harapan, lalu Menghilang tanpa Balasan

11 Oktober 2025   22:09 Diperbarui: 11 Oktober 2025   22:09 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zaman sekarang ini urusan atur keuangan buat soal hemat atau kaya, tetapi soal waras. Buat Gen Z hidup di era serba cepat ini semua hal bisa dibeli hanya dengan satu klik. Nggak heran dong kalau banyak orang yang merasa "gaji kok cepet banget habis", pada kenyataanya kunci keuangan yang sehat itu bukan dari banyaknya uang, tetapi gimana cara kamu untuk mengatur uang yang ada. Yuk kita bahas gimana sih caranya Gen Z bisa mulai lebih sadar soal uang tanpa kehilangan gaya hidupnya.

1. Kenali Pola Keuangan Sendiri

Langkah awal buat bisa atur keuangan sendiri adalah paham dulu kemana uangmu pergi. Banyak yang gagal di poin ini karena ngerasa repot. Padahal sesimpel mencatat semua pengeluaran bisa menjadi sebuah Langkah besar. Misalnya coba untuk mencatat pengeluaran selama seminggu, termasuk pengeluaran yang kecil-kecul kayak bayar parker, top up game. Setelahnya kamu akan menyadari seberapa sering uangmu bocor di hal-hal yang gak kamu sadari.

Kamu bisa pakai aplikasi keuangan seperti  Money Lover atau yang lainnya, tapi kalau ribet catat di notes HP. Tujuannya bukan untuk menyalahi diri sendiri, tetapi supaya paham pola dengan keuangan sendiri.

2. Prinsip 50/30/20

Konsep ini tentunya sudah tidak asing dan sering banget muncul di buku finansial, tapi intinya uang kamu dibagi menjadi:

  • 50% untuk kebutuhan pokok, seperti makan kost, transportasi, biaya listrik, dan kuota (karena tanpa kuota, hidup terasa hampa).
  • 30% untuk keinginan, misalnya skincare, nongkrong, atau beli pakaian baru. 
  • 20% untuk tabungan atau investasi. 

Tapi hidup gak semulus rumus itu. Kadang gaji bulanan kita  belum bisa seimbang, jadi boleh kok disesuaikan yang penting ada porsi nabung walau kecil.

3. Cashless Itu Praktis, Tapi Bisa Jadi Perangkap

Kehidupan  serba digital ini hamper gak pernah pegang uang tunai. Semua dibayar QRIS, e-wallet, dan lainnya. Praktis banget kan? Tapi justru itu yang bikin boros. Karena saat gak pegang uang fisik, otak kita gak sadar lagi nilai uang nya.

Bayangin waktu kamu bayar pakai uang tunai Rp. 100,000 buat beli kopi Rp. 25,000, kamu bakal ngeliat uangmu berkurang. Tapi kalau QRIS? Cuma tap dan selesai tanpa rasa kehilangan. Nah solusinya pisahkan e-wallet untuk kebutuhan sehari-hari dan jajan. Misalnya, top up Gopay Cuma Rp. 200,000 per minggu dan jangan isi ulang sampai minggu depan. Ini bakal bantu kamu punya batas alami saat belanja.

Kalau mau coba metode lain, pisahin uang kamu dibeberapa dompet atau rekening berdasarkan kategori seperti kebutuhan, hiburan dan tabungan. Jadi kalau saldo "hiburan" udah habis, artinya kamu udah harus ngerem.

4. Belajar Investasi Tapi Jangan FOMO

Banyak banget konten di TikTok atau Instagram yang ngomongin soal investasi. Dari mulai  saham, reksa dan sampai crypto. Masalahnya, gak sedikit yang terjun cuman karena "takut ketinggalan". Padahal, investasi tanpa ilmu bisa jadi jebakan.

Kalau kamu masih pemula, mulai dari low risk dulu, pelajari dulu dasar-dasarnya, apa risikonya, gimana cara nariknya, dan apa yang kamu harapkan. Karena investasi itu seperti menanam pohon, bukan sprint. Butuh waktu dan sabar.

5. Nikmatin Hidup, Tapi Tetap Punya Arah

Mengatur uang bukan berarti harus anti nongkrong atau hidup hemat sampai stress. Justru tujuan utama keuangan yang sehat itu biar kamu bisa hidup dengan tenang. Kamu boleh beli hal-hal yang kamu suka, asal sesuai kemampuan. Janga ngutang demi gaya. Mulailah dengan punya "tujuan finansial kecil" yang realistis seperti:

  • Menabung untuk liburan ke Bali akhir tahun.
  • Membeli laptop baru.
  • Mempunyai dana darurat minimal 3x pengeluaran bulanan.
  • Dengan mempunyai arah, kamu jadi tahu kapan harus ngerem dan kapan boleh gas. Uang yang diatur itu bukan berarti kamu berhenti hidup, justru kamu bisa hidup dengan lebih bebas.

Mengatur keuangan itu bukan soal pelit, tetapi soal peduli. Peduli sama masa depan diri sendiri. Mulailah dari hal kecil seperti mencatat pengeluaran, pisahkan tabungan, tahan sama godaan diskon. Gak perlu langsung sempurna. Karena dalam urusan finansial, yang menang bukan yang paling cepat, tapi yang paling konsisten

Jadi, yuk mulai sekarang biar gak cuma kerja buat uang, tetapi uang juga bisa kerja buat kamu.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun