Sering kali anak ingin membeli sesuatu hanya karena tertarik, bukan karena butuh. Nah, di sinilah peran orang tua atau kakak untuk menjelaskan perbedaan antara kebutuhan dan keinginan dengan contoh konkret. Bisa dengan mengajak mereka berdiskusi saat berbelanja, misalnya, "Kalau kita beli ini sekarang, berarti celenganmu belum cukup buat beli mainan yang kamu inginkan. Kamu lebih pilih yang mana?"
6. Berikan Tantangan Menabung yang Seru
Anak-anak suka tantangan! Coba buat game menabung, seperti menabung koin setiap hari dalam jumlah tertentu atau tantangan "Rp5.000 Challenge" setiap kali mereka mendapatkan uang saku. Cara ini tidak hanya membangun kebiasaan menabung tetapi juga membuatnya lebih menyenangkan.
7. Buka Rekening Tabungan Anak
Jika anak sudah cukup besar, membuka rekening tabungan khusus anak bisa menjadi langkah selanjutnya. Banyak bank yang menawarkan produk tabungan anak dengan fitur menarik. Dengan begitu, anak bisa belajar tentang transaksi perbankan dan melihat bagaimana uang mereka bertambah.
8. Diskusikan Tujuan Keuangan Bersama
Menabung akan lebih bermakna jika ada tujuan yang ingin dicapai. Ajak anak berdiskusi tentang apa yang ingin mereka beli atau lakukan di masa depan dengan uang tabungannya. Dengan begitu, mereka bisa belajar merencanakan dan mengelola keuangan sejak dini.
9. Ajarkan tentang Berbagi dan Berinvestasi
Menabung bukan hanya soal mengumpulkan uang, tetapi juga tentang pengelolaan keuangan yang sehat. Seiring bertambahnya usia, anak bisa dikenalkan dengan konsep berbagi (misalnya, menyisihkan sebagian tabungan untuk sedekah) dan investasi sederhana, seperti membeli celengan yang bisa berkembang lebih besar dalam jangka panjang.
10. Konsisten dan Sabar dalam Mendidik
Membentuk kebiasaan membutuhkan waktu. Jangan langsung menyerah kalau anak belum menunjukkan antusiasme besar. Teruslah beri contoh, dorongan, dan suasana yang menyenangkan agar menabung menjadi kebiasaan yang tertanam kuat dalam diri mereka.