Mohon tunggu...
Hafidz Aziz Ashwijuwan
Hafidz Aziz Ashwijuwan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mempunyai hobi belajar investasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Di Tengah Bayang-Bayang Era Post Truth

5 April 2024   13:07 Diperbarui: 5 April 2024   13:09 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hafidz Aziz Ashwijuwan (Foto: Ist)

Era Ditengah Ketidakpastian

     Akhir-akhir ini, terdapat hal yang musti dimiliki bagi setiap individu berupa kesadaran sejarah. Kesadaran tersebut memungkinkan setiap individu menyadari makna identitas individu dalam masyarakat. Fase pembentukan kesadaran ini menunjukkan adanya integrasi antara sejarah dan pendidikan. Sejarah tidak mungkin berfungsi masuk dalam proses pendidikan ke arah pertumbuhan dan perkembangkan karakter bangsa apabila nilai-nilai sejarah tidak terwujud pada pola-pola perilaku yang konkrit[3]. Kendati demikian, hal tersebut mampu menjadi sarana pendorong individu guna menghargai kerumitan-kerumitan setiap peristiwa, terhindar dari pemikiran yang dangkal, serta tidak secara buta dalam mengikuti sesuatu.

     Kehadiran fenomena post truth ini ialah dampak kehadiran postmodernisme yang mengancam teori-teori kebenaran yang berkembang hingga dewasa ini. Peran penting post truth terdiri dari simulka, pseudo-event, dan pseudosopy. Pada era tersebut, informasi benar maupun palsu menjadi tercecer dan bereaksi terhadap pelbagai hal seperti sosial, ekonomi, politik, hingga sejarah. Era ini ialah munculnya orang-orang yang tidak kompeten dalam bidang akademis, namun memaksakan kehendaknya guna kepentingan hingga conflict of interest. Barangkali kita telah menemukan orang-orang yang suka menimbulkan masalah dalam masyarakat. Sehingga, kita sebagai bagian dari barisan masyarakat mempunyai tanggungjawab besar guna mencari solusi-solusi yang konkrit guna mengatasi masalah-masalah tersebut. Di sisi lain, pemerintah dan masyarakat juga diperlukan guna mendukung Indonesia dari bebas informasi yang palsu, hoax, dll.

 

[1]    D. Malcolm, "Post-Truth Society? An Eliasian Sociological Analysis of Knowledge in the 21st Century," Sociology, vol. 55, no. 6, pp. 1063--1079, 2021, doi: 10.1177/0038038521994039.

[2]    C. E. Suharyanto, "Analisis Berita Hoaks Di Era Post-Truth: Sebuah Review," Masy. Telemat. Dan Inf.  J. Penelit. Teknol. Inf. dan Komun., vol. 10, no. 2, p. 37, 2019, doi: 10.17933/mti.v10i2.150.

[3]    A. Firdaus Mutawally and M. Muhsin Zakaria, "Masyarakat Indonesia dan Tantangan Sejarah Di Era Post-Truth," J. Multidisiplin Ilmu, vol. 2, no. 2, pp. 2828--6863, 2023.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun