Mohon tunggu...
Muhamad Noor Hafidzal
Muhamad Noor Hafidzal Mohon Tunggu... Lainnya - Instagram : Hafidzalll_

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain." (HR. Ahmad, Thabrani, dan Daruqutni) 🚀

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Adik-adik Sudah Paham?

16 Oktober 2020   10:10 Diperbarui: 16 Oktober 2020   10:27 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berbicara tentang faham atau tidak fahamnya tentang apa yang seseorang pikirkan tentang suatu hal. Konsep dalam minat adalah sesuatu yang paling awal untuk kita kaji. Minat pada suatu hal yang membuat kita selalu ingin melakukan kembali yang tinggi terhadap suatu hal yang alan berpengaruh terhadap apa yang kita fahami pada otak kita. Dengan begitu juga dengan pikiran anak anak kita. Mereka akan mudah memahami sesuatu jika mereka suka akan suatu hal dalam proses proses yang mereka sukai.

Anak anak akan selalu ingat dan menegerti apa yang mereka hilat dengan daya Tarik yang mereka suka dan yang sifatnya tetap untuk memperhatikan dan mngingat secara terus menerus. Sehingga anak anak mencintai dan senang dalam belajar.

Belajar adalah sesuatu keiatan untuk mencapai ilmu yang barokah. Mencari tahu tentang sebeumnya yang menjadi perlenkapan terkait ilmu yang sudah kita dapatkan sebelumnya, sehinga kita bisa menjadi faham, mengerti, memahami dan dapat melaksanakan kewajiban dengan benar.
Menurut hilgard dan bowner (1987 :12) belajar merupakan sebagai suatu proses yang mana suatu kegiatan berasal atau berubah lewat reaksi dari suatu situasi yang dihadapi dengan karateristik-karateristik dari perubahan perubahan aktifitas tersebut tidak dapat dijelaskan dengan dasar kecendrungan-kecendrungan reaksi asli, kematangan atau perubahan-perubahan sementara dari organisme.

Anak akan suka belajar jika apa yang mereka lihat menjadi sesuatu yang menarik untuk mereka. Mereka akan selalu memutar memori mereka akan selalu memutar memori mereka untuk mengaitkan semua hal hal yang mereka temui. Usaha mereka dalam menggali sesuatu tak semata mata mempelajari, namun ada motivasi dibalik itu sehingga mereka akan terus menerus apa yang mereka ingin dapatkan.
Motivasi terbagi di bagi menjadi dua internal dan eksternal. Motivasi yang mendorong seorang untuk, mencapai apa yang ingin mereka cari.

Motivasi internal tumbuh dari diri seseorang sendiri. Sama halnya juga pada diri anak, mereka mendorong diri mereka untuk mengetahui semua hal apa yang ingin mereka ketahui. Si kecil akan melakukan apa yang ingin mereka lakukan, mereka akan mendatangi apa yang menurut mereka menarik.

Motivasi eketernal, menjadi motivasi pendukung yang bersumber dari luar diri pribadi dengan tujuan agar menguntungkan diri sendiri terutama dalam mencapai apa yang kita inginkan.

Minat dan motivasi belajar saling berkaitan. Belajar tidak akan berjalan dengan lancer jika tidak ada motivasi yang berkaitan. Dengan begitu sebaliknya, tanpa adanya minat dalam belajar maka motivasi hanya akan menjadi satu pemikiran yang hanya terlintas begitu saja dan akan dapat lupa dengan cepat.

Dengan terkaitnya antara minat dan motivasi dalam belajar maka ada beberapa factor factor yang dapat pengaruh proses dari belajar itu sendiri, yaitu factor belajar, kecerdasan, sikap, kegiatan, emosi dan sosial, factor lingkuangan dan dapat bersumber dari factor pengajar. Beberapa factor yang terjadi dalam dunia pendidikan khususnya pada sekolah.

Setiap seseorang pasti memiliki car acara tersendiri bagaimana mereka bisa belajar dengan nyaman dan baik pada dirinya. Hal ini berlaku untuk seseorang yang sudah berfikir dengan baik dan matang dan bagaimana dia membedakan. Berbeda dengan pendidikan abak abak usia dini yang akan mengerti hal bagaimana proses belajar yang baik pada dirinya sendiri. Dengan keterbatasan pemikiran mereka yang masih dini tentunya. Dan orang tua yang akan mendidik bagaimana anaknya mengetahui bagaimana nenbuat proses belajar anak agar efisien.

Anak identik  dengan rasa kebosanan yang sering kali muncul dalam pembelajaran pada anak anak maupun anak SMA. Anak anak tak akan bisa di paksa atau dituntut selalu focus dan giat dalam belajar. Orang tua yang harus membuat kenyamanan dalam menangkap ilmu.

Dalam suatu hari itu dalam pertemuan dengan anak anak teman, Udin dan meliya. Saya yang sering di ajak berbicara dengan orang tua mereka. Dari perbicaraan itu saya mendapatkan informasi dari anak tersebut yang sebagaimana mereka seseorang yang berbeda dalam pemikiran dan sangat berbeda cara penangkapnya. Udin yang sangat sangat cepat dalam belajar dalam menangkap materi yang berbeda. Dan meliya sangat cepat dalam menghafalkan dan menyetorkan nya kepada guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun