Pertandingan dibuka gol cepat dari tim tuan rumah, mereka bermain cepat berusaha menyelesaikan sebelum tim tamu melawan.Â
Aliran bola Haaland, lari sendirian tak bisa dikejar, lalu menembak dan masih bisa ditahan kiper, bola pantulan liar ditendang Doku, kembali memantul menuju Haaland langsung menembak di tengah kemelut, bola sempat memantul hingga masuk dalam gawang [1-0].
Setelah ini, Luton menunjukkan sikap cukup baik, mereka memang tak bisa memegang bola, tetapi kesabaran tim ini bertahan bisa diapresiasi, terutama tumpukan pemain di lini tengah, mereka beneran mengeluarkan semua tenaga dalam pertandingan.
Terlepas dari tidak ada tambahan gol babak pertama, permainan dari kedua tim cukup baik, meski tim tuan rumah bisa lebih kreatif lagi dalam olah bola. Bagaimanapun, ini bukan tim inti, dari sini semua bisa dimengerti.
Tren paruh pertama berlanjut di awal babak kedua, tidak banyak tembakan, tim tamu masih belum bisa keluar, diiringi dengan tim tuan rumah kehabisan ide membongkar pertahanan. Meski, pertandingan masih berjalan cukup intens.
Menit 64', melalui skema tendangan sudut, umpan panjang dari Alvarez, setelah bermain satu-dua dengan Doku, tenang berhasil disambar deras oleh Kovacic, tendangan keras dan mengagetkan, bisa dibilang mustahil untuk dihentikan [2-0].Â
Menit 76', Doku dijatuhkan dalam kotak penalti oleh Onyedinma, Haaland sebagai eksekutor tanpa keraguan, tendangan deras dan mengecoh kiper, memojok ke dalam kiri-bawah gawang. Berakhir sudah penantian akan gol yang dirindukan [3-0].
Menit 82', kesalahan membangun serangan dari City dimanfaatkan, bola nyaman dalam kaki Ross Barkley, tenang dengan skill individu, menyelesaikan peluang kaki kiri, menerobos mengincar tiang jauh, sentuhan pelan dan tak bisa dijangkau [3-1].
Menit 86', skill individu dari Doku, tenang dan memukau menarik, juga menari di antara dua atau tiga pemain dalam kotak penalti, menyelesaikan peluang dengan kaki kanan, tendangan sama seperti Ross Barkley, sentuhan pelan dan tak bisa dijangkau [4-1].
Menit 90+3', kembali skill individu Doku, menarik dua atau tiga pemain, umpan balik menuju Gvardiol tanpa penjagaan di sana, tembakan keras, juga mengagetkan. Tak ada yang bisa dilakukan kiper di sana, cuma terpaku dalam diam [5-1].
