Ketiga, mengkondisikan kelas sebelum memulai pembelajaran dengan mengecek kebersihan kelas, menyiapkan seluruh peralatan yang akan digunakan dalam pembelajaran, mengarahkan siswa di kelas lain agar tidak ribut selama pembelajaran sehingga tidak mengganggu kelas yang sedang belajar.
Keempat, menyiapkan peralatan yang diperlukan untuk melengkapi kekurangan sarana, seperti kabel dan kuota internet.
Kelima, memberikan apersepsi kepada siswa agar siswa memahami manfaat belajar Bahasa Inggris bagi kehidupan sehari-hari. Memberikan motivasi kepada siswa dengan menggunakan media dan game dalam pembelajaran. Memberikan apresiasi pada setiap pendapat siswa dan keberhasilan yang dicapai dengan memuji mereka agar siswa lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan mereka.Â
Dalam pembelajaran aksi 1 penulis menggunakan model Problem Based Learning dengan media slide PPT. Sedangkan dalam pembelajaran aksi 2 penulis menggunakan model Problem Based Learning dan strategi Guessing game dengan media video dan slide PPT.
Proses pembelajaran terdiri dari tiga tahap yaitu pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Pada kegiatan inti penulis menerapkan 5 fase PBLyang terdiri dari orientasi peserta didik pada masalah, mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, membimbing penyelidikan, mengembangkan dan menyajikan hasil karya dan menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Pihak yang terlibat dalam pembelajaran yaitu siswa kelas VII, Guru, Tenaga kependidikan, Kepala sekolah, Guru pamong, dan Dosen pembimbing.
Sumber daya atau materi yang diperlukan yaitu ruang kelas, peralatan seperti laptop, proyektor, handphone, papan tulis, spidol, listrik, dan jaringan internet.