Mohon tunggu...
Hafid Suma
Hafid Suma Mohon Tunggu... Jurnalis - tidak ada

menulis untuk peradaban.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Kolase Merdeka

4 April 2020   12:11 Diperbarui: 4 April 2020   12:19 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada yang terbangun lusuh pagi ini
Ia bernama dunia yang kalut
Depresif tapi juga sehat
Lestari tapi juga kiamat.

Sedang manusia membawa
Selusin petaka
Hingga terasa seperti
Reaksi kimia yang terpapar

Sudah jangan buang kata jadi sia sia
Apa guna diksi indah jika
Yang membaca manusia
Hobinya hanya mencerca
Followers berjuta tak ada logika

Lupa bahwa followers
Itu hanyalah dunia angan
Lupa bahwa chat whatsapp
Tertawa padahal tidak nyata
Lupa bahwa cinta
Tidak merendahkan derajat wanita
Tapi apa daya, emansipasi
Kalah dengan motor vespa
Kebisingan disebarkan dimana mana
Seakan pura pura lupa.
Kalau itu hanya dusta.

Sejuta angan tidak akan
Menjadi kapal nabi
Satu tengki kopi tidak bisa
Memadamkan api
Kondom hanya sebagai alat kontrasepsi.
Manusia mati
Meninggalkan tai.

Sampai sesak paru memompa
Liang lahat sudah menyapa
Izrail sibuk menghina
Yang bernama
Kolase merdeka?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun