Mohon tunggu...
Titik Hitam
Titik Hitam Mohon Tunggu... -

Aku hanya titik hitam yang ingin mewarnai, memberikan kemanfaatan untuk sesama, tak usah dipikir, aku hanya titik hitam . terima kasih Emak, spiritmu adalah hidupku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Burung Segunting

20 Maret 2014   03:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:43 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Burung segunting
Tajam tatapan indramu
Elok jingga busanamu
Indah beterbangan dikota kecil ini
Tanpa lelah menghiasi bumi

Burung segunting
Mega-mega malu memotretmu
Meneduhkan wajahnya dilangit-langit
Burung kutilang engan bernyanyi pagi ini
Bahkan segerombolan Burung pemakan bangkai pun mematung
Tak mampu melawan tarianmu didahan-dahan kehidupan pagi

Engkau bukan Garuda
Tapi sosok perempuan elok
Menerobos hutan dan menyibak dedaunan
Meruntuhkan keserakahan burung malam
Menundukkan ribuan kutilang
Dan Menaklukan sang Fajar

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun