Mohon tunggu...
Hadi Kusuma Widjaya
Hadi Kusuma Widjaya Mohon Tunggu... -

Saya hanya orang biasa yang bermimpi Indonesia akan hebattt suatu masa nanti.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Psikoanalisis "Kampret"-nya Prabowo

18 Juni 2014   02:42 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:19 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

1. Umpatan “kampret” ditengarai keluar dari mulut salah satu capres kita seperti ditulis dihttp://politik.kompasiana.com/2014/06/18/prabowo-mengumpat-kampret-di-debat-capres-ii-659131.html.

2.Reaksi ini muncul setelah Jokowi mengajukan pertanyaan tentang TPID yang sebenarnya tidak dipahami oleh Prabowo.

3.Rasa malu karena tidak paham terhadap pertanyaan Jokowi ini ditayangkan live secara nasional. Hal ini jelas memancing keluar karakter asli Prabowo.

4.Bagaimanakah perspektif ilmu psikologi terhadap reaksi ini? Apakah reaksi ini sekedar menunjukkan bahwa Prabowo sosok yang emosional?

5.Ataukah benar pendapat Jend TNI (Purn) Prof. Hendropriyono yang menyebut Prabowo itu gila, bahkan mendekati skizofrenia.

6.Sigmund Freud dalam teori psikoanalisisnya berpendapat bahwa perilaku menyimpang dapat terjadi pada diri seseorang apabila ia terlalu berlebihan, sehingga tidak terkontrol dan muncul bersamaan dengan superego, sementara dalam waktu yang bersamaan ego (rasio) tidak berhasil memberikan perimbangan.

7.Sigmund Freud menyatakan bahwa dalam diri manusia terdapat tiga bagian penting yang berupa id, ego, dan superego.

8.Id adalah bagian ciri yang bersifat tidak sadar, naluriah, dan mudah terpengaruh oleh gerak hati.

9.Ego adalah bagian diri yang bersifat sadar dan rasional yang berfungsi sebagai penjaga pintu kepribadian.

10.Superego adalah bagian diri yang telah mengabsorpsi (menyerap) nilai-nilai cultural yang berfungsi sebagai suara hati.

11.Berdasarkan pendapat Freud ini dapat kita simpulkan bahwa rasio Prabowo sudah tidak lagi mampu mengontrol emosinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun