Sejak awal semester kedua tahun ini, Fajar dicoba dipasangkan dengan Muhammad Shohibul Fikri yang tengah 'menganggur' karena partnernya, Daniel Marthin mengalami cedera.
Meski sempat diragukan karena dianggap sama-sama pemain depan, Fajar/Fikri ternyata 'meledak' dengan memainkan gaya main  'genre baru' dalam ganda putra yang tidak melulu mengandalkan smash bak buk bak buk.Â
Mereka sukses menjadi juara China Open 2025, turnamen level Super 1000 pada Juli 2025 lalu dan runner up Korea Open 2025 Super 500 pada akhir September lalu.
Penampilan mereka juga cukup konsisten dan menjadi penantang utama ganda ranking 1 dunia dari Korea Selatan, Seo Seung Jae/Kim Won Ho. Karenanya, PBSI lantas mempermanenkan mereka sejak September lalu.
Seolah ingin membuat pasangan ganda putra racikan baru 2.0 seperti Fajar/Rian, PBSI lantas memasankan Rian dengan Yeremia Erich Rambitan di dua turnamen pada September lalu.Â
Sayangnya, mereka langsung terhenti di babak awal Korea Open 2025 dan China Masters 2025. Bukannya bermain jelek, tapi Rian/Yeremia apes karena langsung bertemu lawan berat.Â
Mereka jumpa ganda Malaysia yang kala itu ranking 1 dunia, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin di Korea Open 2025, lantas bertemu ganda putra Jepang yang pernah ranking 1 dunia, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.
Oktober 2025, ternyata, PBSI kembali melakukan bongkar pasang. Rian coba dipasangkan dengan Rahmat Hidayat yang lama tidak bertanding karena tidak punya pasangan. Hasilnya ternyata mereka tampil bagus di babak awal.Â
Setidaknya, mereka sudah meraih kemenangan. Bahkan mengalahkan pemain unggulan. Menarik ditunggu penampilan Rian/Rahmat di babak 16 besar hari ini. Semoga konsisten.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI