Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Waspada 'Ledakan' Varian Omicron di Eropa, Kevin Sanjaya dkk Batal Tampil di Kejuaraan Dunia 2021

8 Desember 2021   10:46 Diperbarui: 8 Desember 2021   21:44 1838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
IGanda putra Indonesia, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya batal tampil di Kejuaraan Dunia 2021 /BadmintonPhoto/Kompas.com


Dini hari tadi (8/12), tim bulutangkis Indonesia yang akan tampil di BWF World Championship (Kejuaraan Dunia) 2021 di Huelva, Spanyol, seharusnya sudah berangkat.

Indonesia sedianya akan membawa kekuatan penuh dengan memberangkatkan 16 wakil yang terdiri dari 26 pemain terbaik di kejuaraan perorangan tahunan paling elit ini.

Namun, manusia sebatas bisa berencana.

Yang terjadi, tim bulutangkis Indonesia memutuskan untuk menarik diri dari keikutsertaan di Kejuaraan Dunia 2021 yang akan berlangsung 12-19 Desember.

Kabar tersebut, disampaikan langsung oleh PP PBSI melalui akun resmi Instagramnya @badminton.ina.

Menurut Ketua Umum PP PBSI, Agung Firman Sampurna, keputusan untuk tidak mengikuti kejuaraan dunia ini diambil demi menjaga keselamatan pemain setelah mendapat masukan dari pengurus, pelatih dan Kabid Binpres PBSI.

Ya, merebaknya virus Corona-19 Varian Omicron di Eropa menjadi alasan utama tim Indonesia mundur dari Kejuaraan Dunia 2021.

Pembatalan keikutsertaan di Kejuaraan Dunia 2021 itu juga mengingat Pemerintah Indonesia sangat perhatian terhadap merebaknya varian virus Omicron.

Bahkan, Pemerintah RI juga mengimbau agar mengurangi kegiatan bepergian ke luar negeri selama pandemi yang belum mereda. Terutama, bepergian ke sejumah negara Eropa yang terjadi lonjakan pesat kasus Covid-19.

"Penyebaran virus Omicron yang cepat sehingga perubahan protokol kesehatan yang tidak menentu membuat kami memutuskan untuk mundur dari Kejuaraan Dunia 2021," kata Rionny Mainaky, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rabu (8/12).

Rionny melanjutkan, PP PBSI tidak mau mengambil risiko yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan atlet. Bagi PBSI, di tengah situasi pandemi, kesehatan dan keselamatan atlet menjadi fokus utama.

"Para pemain juga telah kami ajak berdiskusi terkait hal ini. Dan mereka setuju untuk menarik diri dari Kejuaraan Dunia," sambung Rionny Mainaky.

Keputusan pahit tapi...

Lucunya, muncul isu yang bmenyebutkan bahwa tim Indonesia batal berangkat ke Spanyol karena masalah pembiayaan. Menurut informasi badmintalk_com, seperti itu klaim dari New Strait Times.

Kabar itu lantas dibantah keras oleh Pelatih Ganda Putra PP PBSI, Herry Imam Pierngadi.

"Ngawur itu yang bilang nggak ada biaya. Para pemain was-was karena virus Omicron," ujar Herry IP kepada Jawa Pos seperti dilansir dari badmintalk_com.

Dan memang, keputusan mundur ini pahit. Apalagi, ini Kejuaraan Dunia. Itu kejuaraan paling prestisius setelah Olimpiade.

Terlebih, beberapa pemain pelatnas PBSI sejak jauh-jauh hari sudah menata fokus untuk tampil di Kejuaraan Dunia. Utamanya pemain yang tidak tampil di BWF World Tour Finals pekan kemarin di Bali. Mereka punya waktu lebih untuk mempersiapkan diri.

Sebut saja pasangan ganda putra juara dunia tiga kali, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan. Juga dua tungga putra andalan Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie yang memburu gelar juara dunia.

Termasuk ganda putra Marcus Gideon/Kevin Sanjaya yang menjadi finalis BWF World Tour Finals, Minggu (5/12) lalu, pastinya ingin meraih hasil terbaik di Kejuaraan Dunia 2021.

Maklum, meski lama menduduki ranking 1 dunia, tetapi Marcus/Kevin belum pernah meraih gelar di Kejuaraan Dunia. Itu gelar yang masih harus mereka kejar selain tentunya Olimpiade.

Nah, dengan performa yang sedang bagus-bagusnya, Marcus/Kevin punya peluang untuk menjadi juara dunia tahun ini.

Mereka juga sedang percaya diri karena sudah dua kali mengalahkan ganda putra Taiwan peraih medali emas Olimpiade, Lee Yang/Wang Chi-lin. Meski, kini muncul lawan kuat baru asal Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi yang mengalahkan mereka di final akhir pekan kemarin.

Pengalaman buruk di All England

Namun, sepahit apapun keputusan mundur ini, harus dipahami dengan lapang dada. Tidak boleh mengedepankan emosi. Apalagi saling menyalahkan.

Toh ini juga demi kebaikan para pemain. Demi kesehatan dan keselamatan mereka.

Terlebih, tim bulutagkis Indonesia punya pengalaman menyebalkan ketika berangkat mengikuti pertandingan yang digelar di negara Eropa di masa pandemi.

Masih segar dalam ingatan kita perihal apa yang dialami oleh tim Indonesia saat tampil di turnamen All England Open 2021 di Birmingham, Inggris, pada Maret 2021 lalu.

Kala itu, Tim Indonesia mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan.

Pemain-pemain Indonesia tidak boleh turun bermain. Bahkan, beberapa pemain yang sudah tampil dan meraih kemenangan di putaran pertama seperti Marcus/Kevin, dinyatakan kalah WO. Termasuk pemain yang sudah bersiap tampil seperti ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, disuruh keluar dari lapangan.

Penyebabnya, rombongan tim Indonesia dalam penerbangan dari Ankara, Turki ke London, diduga berada dalam satu pesawat dengan penumpang yang diketahui positif.

Imbasnya, semua pemain Indonesia didiskualifikasi dari turnamen. Malah sempat muncul tagar menuntut keadilan bagi pemain Indonesia dengan sasaran BWF.

Bahkan, pemain-pemain Indonesia harus menjalani karantina berhari-hari sesuai aturan yang ada di Inggris sana. Mereka malah disebut harus berjalan kaki dari stadion ke hotel.

Membaca kabarnya saja, kita jadi ikutan emosi. Meski, ketika sudah berada di negara orang, mau tidak mau harus mengikuti aturan mereka.

Tentu, pengalaman buruk di Inggris itu masih membekas bagi pemain. Boleh jadi ada kekhawatiran akan terjadi deja vu. Terlebih, virus Covid-19 varian Omicron kini juga mulai marak di Eropa.

Bilapun ada blessing in disguise, batal tampil di kejuaraan dunia ini menjadi momen bagi pemain untuk beristirahat.

Maklum, mereka baru melakoni jadwal superpadat sejak tampil di Piala Sudirman pada September lalu. PBSI juga bisa lebih fokus mempersiapkan tim untuk menghadapi serangkaian turnamen di tahun 2022 mendatang.

Salam bulutangkis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun