Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Akhirnya Taklukkan Eropa dan Fakta-fakta Menarik Indonesia Juara Piala Thomas 2020

17 Oktober 2021   23:34 Diperbarui: 17 Oktober 2021   23:56 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hanya lagu Indonesia Raya yang berkumandang dan dinyanyikan dengan penuh kebanggan haru oleh pelatih dan pemain yang di podium juara. Sementara bendera merah putih digantikan oleh bendera Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Kenapa begitu ?

Dikutip dari Kompas.com, bendera Merah Putih tidak berkibar di podium dikarenakan Indonesia dinilai "tidak patuh" oleh Badan Antidoping Dunia (WADA). WADA merupakan badan yang mengawasi penggunaan obat-obatan atau doping pada atlet-atlet di tiap negara.

Dari laman berita Kompas.com yang dilansir dari Reuters, Jumat (8/10/2021), WADA menjatuhkan sanksi kepada Indonesia lantaran dianggap tidak mematuhi syarat dan prosedur antidoping.

Terdapat lima negara atau lembaga yang dinilai tidak patuh terkait masalah doping oleh WADA. Yakni Federasi Bola Basket Internasional Tuli (DIBF), Organisasi Anti-Doping Nasional (NADO) Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK), NADO Indonesia atau Lembaga Antidoping Indonesia (LADI), Federasi Olahraga Gira Internasional (IGSF), serta NADO Thailand.

Nah, kelima negara/lembaga tersebut disanksi sesuai dengan ketidakpatuhan yang dilakukannya. Bahwa, bendera dari negara-negara yang tidak patuh, termasuk Indonesia, tidak akan dikibarkan pada kejuaraan regional, kontinental, internasional, atau acara serupa yang diselenggarakan oleh major event organizations, kecuali di pertandingan Olimpiade dan Paralimpiade.

Indonesia bahkan mendapatkan sanksi tambahan. Berupa selama masa penangguhan dengan melarang menjadi tuan rumah kejuaraan regional, kontinental, atau internasional.

Mengutip Harian Kompas (9/10), Wakil Ketua LADI, dr Rheza Maulana mengatakan pemberian sanksi ini karena adanya miskomunikasi. Menurutnya, LADI tidak mampu memenuhi target tes doping tahunan karena terkendala pandemi Covid-19.

Berdasarkan surat klarifikasi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) ke WADA diketahui, LADI berencana mengirim 700 sampel susulan ke WADA, yang didapat dari gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua.

Kendati demikian, hingga babak final Piala Thomas 2020, WADA belum mencabut status "tidak patuh" Indonesia walaupun masuk ke babak final atau bahkan menjadi pemenang.

Ah, semoga ini menjadi pembelajaran bagi pihak-pihak berwenang agar ke depan tidak berulang kejadian seperti ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun