Mengubah Vinicius Junior menjadi pemain yang lebih ganas
Vinicius Junior (21 tahun) diakui sebagai salah satu bakat muda hebat yang dimiliki Brasil. Namun, sejak bermain di Real Madrid di musim 2018/19, Vinicius belum mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
Namun, bersama Ancelotti, Vinicius kini berubah menjadi pemain yang berbahaya. Dia kini rutin dimainkan sebagai pemain inti di posisi sayap kiri. Kepercayaan Ancelotti dibalasnya dengan penampilan ganas.
Dari enam penampilan, Vinicius sudah membuat 5 gol. Jumlah gol itu bahkan lebih banyak dari musim lalu ketika hanya membuat 3 gold ari 35 penampilan.
Dini hari tadi, Vinicius memang tidak ikut mencetak gol. Namun, dia membuat assis untuk gol keenam Madrid yang dicetak Isco di menit ke-84.
Itu menjadi penegas, Vinicius kini bukan hanya rakus gol, dia juga semakin matang. Dia tidak egois ketika melihat rekan setimnya lebih berpeluang mencetak gol. Itu tentu menjadi kabar bagus bagi Madrid.
Mentransformasi lini tengah Madrid
Di era kepelatihan Zinedine Zidane sebelumnya, lini tengah Real Madrid identik dengan trio Casemiro, Luka Modric, dan Toni Kroos. Plus Federico Valverde yang bergantian tampil.
Nah, Ancelotti mulai mengubah pakem itu. Dia mengambil keputusan untuk lebih dinamis dalam memainkan pemain di lini tengah. Tidak hanya pemain itu-itu saja yang bermain.
Ketika Real Madrid mengalahkan tuan rumah Valencia 2-1 pada akhir pekan kemarin, trio Modric, Casemiro, dan Valverde dimainkan sebagai starter. Begitu juga saat mengalahkan Inter Milan di laga away pada matchday I Liga Champions (16/9).
Tapi dini hari tadi, Ancelotti memainkan trio gelandang yang benar-benar fresh. Valverde dimainkan bersama Marco Asensio, dan pemain anyar asal Prancis yang berusia 18 tahun, Eduardo Camavinga. Casemiro yang diistirahatkan di bangku cadangan, bahkan tidak dimainkan.