Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menengok Kembali Cara Kita Mengasuh Anak, Anda Tipe Orangtua yang Mana?

16 September 2021   10:28 Diperbarui: 16 September 2021   17:21 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pola asuh orangtua membantu anak untuk bersosialisasi dengan lingkungan. | Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Sebagai orangtua, saya memang sempat khawatir bila mereka sulit beradaptasi dengan lingkungan sekolah barunya. Cemas bila mereka sulit bersosialisasi dengan teman-teman barunya. Terlebih, tidak satupun teman kelas yang dikenalnya. Sebenarnya ada sepupunya, tapi beda kelas dan jam masuknya juga berbeda.

Namun, saya sadar, mereka semakin bertumbuh besar. Saya harus percaya kepada mereka. Tidak perlu terlalu cemas.

Biarlah mereka belajar berinteraksi dengan teman-teman barunya. Terlebih, selama belajar daring di masa pandemi, mereka sangat minim berinteraksi langsung di luar rumah.

Pola asuh orangtua memengaruhi cara anak bersosialisasi

Itu menjadi tantangan tersendiri bagi mereka di sekolah barunya. Terlebih, sepintas pengamatan saya, tidak semua teman-teman barunya bersikap terbuka.

Ada yang pendiam. Ada yang hanya asyik berbincang dengan teman lamanya tanpa ada keinginan untuk menyapa orang baru di lingkungannya. Karenanya, saya terus memotivasi mereka agar tetap semangat.

Dan, ketika mereka berujar sudah punya teman dan merasa nyaman di sekolah barunya, itu seperti kabar yang menyegarkan. Seperti segarnya bermain bola di tengah guyuran hujan saat masih bocah dulu.

Dan memang, dalam hal kemampuan bergaul dan bersosialisasi dengan teman-teman di lingkungan baru, ada beberapa tipikal anak yang biasa kita temui.

Ada anak yang bertipe pemalu, penakut, dan pemberani. Hingga anak-anak yang sangat mudah bergaul dan akrab dengan lingkungan barunya.

Kenapa bisa begitu?

Saya jadi teringat ketika dulu mewawancara seorang family therapist untuk sebuah majalah. Menurutnya, kemampuan anak dalam bersosialisasi dengan lingkungannya tidak lepas dari pola pengasuhan anak-anak di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun