Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

"Dewa" Hendra Pamitan dan 4 Pertandingan Haru di Bulutangkis Olimpiade 2020

5 Agustus 2021   16:03 Diperbarui: 5 Agustus 2021   17:28 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan (kiri) mengucapkan selamat tinggal untuk Olimpiade (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Pemain kelahiran China ini tampil apik di penyisihan grup dengan menang straight game atas Marija Ulitina dari Ukraina dan Faiana Silva (Brasil).

Di babak eliminasi, Zhang berhadapan dengan tunggal putri China, He Bingjiao (24 tahun). Zhang unggul 21-14 di game pertama. Dia berpeluang menang.

Namun, pertaka menimpanya. Di interval pertama game kedua, saat skor 7-9, dia mengalami cedera achilles yang membuatnya tidak bisa melanjutkan pertandingan.

Zhang hanya bisa menyesali nasibnya. Harapannya meraih medali di Olimpiade gagal kesampaian. Sebab, tiket ke perempat final jadi milik Bingjiao.

Foto di akun Instagram bwf.official yang memperlihatkan Zhang yang menangis kala meninggalkan lapangan dengan menaiki kursi roda, menjadi gambaran betapa hancur harapannya. Semoga Zhang bisa kembali segera tampil di lapangan.

Perjuangan Kevin Cordon

Di pikiran banyak orang, hanya akan ada satu nama Kevin yang jadi sorotan di Olimpiade 2020. Ada harapan besar agar gand autra Indonesia, Kevin Sanjaya, bisa meraih medali emas. Yang terjadi, justru Kevin lainnya yang menjadi perbincangan banyak orang.

Ya, Kevin Cordon. Tunggal putra asal Guatemala ini memang tidak mampu membawa pulang medali untuk negaranya. Namun, Cordon (34 tahun) berhasil mengambil hati banyak orang karena perjuangan hebatnya.

Termasuk kita yang awalnya tidak memedulikan pemain ranking 59 dunia ini, ikut trenyuh dengan perjuangannya. Dari bukan siapa-siapa lantas melesat di semifinal Olimpiade dengan mengalahkan pemain-pemain yang rankingnya di atasnya.

Cordon mengalahkan pemain peringkat 9 Ng ka Long Angus dari Hongkong di penyisihan grup. Lalu mengalahkan pemain terbaik Belanda, Mark Clajouw Kemudian di perempat final mengalahkan Heo Kwang-hee asal Korea Selatan yang sebelumya menyingkirkan unggulan 1 Kento Momota.

Dia bahkan sempat menyulitkan Viktor Axelsen sebelum mengakui keunggulan peraih medali emas asal Denmark tersebut. Hingga, dia takluk dari Anthony Sinisuka Ginting dalam perebutan medali perunggu. Andai di laga perebutan medali itu Cordon tidak melawan Ginting, dia bakal mendapat dukungan dari penikmat bulutangkis Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun