Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ketika Tim-tim Italia Kini Hanya Figuran di Liga Champions

18 Maret 2021   16:34 Diperbarui: 18 Maret 2021   20:51 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertandingan Bayern Muenchen vs Lazio pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Allianz Arena, Rabu (17/3/2021) atau Kamis (18/3/2021) dini hari WIB.| Sumber: AFP/DPA/SVEN HOPPE via Kompas.com

Sementara, skuad Juve tidak cukup kuat untuk bersaing di Eropa. Faktanya, selain Ronaldo, Juve tak lagi punya pemain top kelas dunia seperti dulu mereka punya Alessandro Del Piero, Zinedine Zidane, Didier Deschamps, ataupun Pavel Nedved.

Ditambah lagi faktor pelatih. Kita tahu, Andrea Pirlo masih minim pengalaman melatih. Sebab, dia baru melatih tim primavera Juventus, lantas mendadak diangkat sebagai pelatih tim senior.

Selain kualitas, beberapa tim Italia juga masih minim pengalaman di Liga Champions. Utamanya tim-tim newbie seperti Atalanta. Maklum, Italia tidak seperti Inggris atau Spanyol yang wakilnya di Liga Champions cenderung itu-itu saja.

Sementara tim yang punya tradisi main di Liga Champions seperti AC Milan dan AS Roma, dalam beberapa tahun terakhir justru tidak mampu lolos. Musim ini, keduanya "hanya" main di Liga Europa.

Soal minimnya pengalaman ini diakui kapten Lazio, Marco Parolo. Dia menyebut Lazio tersingkir karena kurang pengalaman tampil di pertandingan besar seperti babak 16 besar. Hal itu tercermin saat mereka kalah 1-4 dari Bayern di leg pertama. Kala itu, Parolo dkk membuat beberapa kesalahan.

"Babak 16 besar Liga Champions jelas sebuah 'panggung' yang berbeda. Ketika kami bermain menghadapi tim yang rankingnya di bawah Serie A, kami masih bisa mengontrol emosi dan tidak membuat unforced errors. Tapi level Bayern berbeda," ujar Parolo dikutip dari Football Italia.

Meski mengakui superioritas Bayern, tetapi Parolo mengaku bangga karena Lazio setidaknya tidak tampil memalukan. Mereka bisa mencetak gol dalam dua pertandingan di babak 16 besar.

"Kami membuktikan bisa bermain menghadapi salah satu tim terbaik di dunia," sambung Parolo.

Tim-tim Italia pernah berjaya di Liga Champions

Fans Serie A Italia tentunya merindukan masa-masa kejayaan tim-tim Italia di Liga Champions seperti di era 90-an dan juga awal 2000-an.

Sejarah mencatat, sejak musim 1991/92 hingga 1997/9, tim-tim Italia selalu bisa tampil di final. Dua kali bablas juara. Yakni AC Milan di musim 1993/94 dan Juventus di musim 1995/96.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun