Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Swiss Open Dimulai dan Maknanya bagi Pemain-pemain Indonesia

2 Maret 2021   10:20 Diperbarui: 2 Maret 2021   15:24 1147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasangan ganda putra muda Indonesia, Daniel Marthin (kiri) dan Leo Carnando, diharapkan bisa tampil bagus di turnamen Swiss Open 2021 yang dimulai hari ini/Foto: Kompas.com

Mulai hari ini, Selasa (2/3), turnamen bulutangkis Swiss Open 2021 dimulai. Turnamen BWF Super 300 yang digelar di Kota Basel ini akan digelar hingga Minggu (7/3) mendatang.

Tidak banyak pemain Indonesia yang dikirim tampil di Swiss Open. PBSI hanya mengirimkan delapan (8) wakil. Mereka sudah berangkat menuju Swiss, Sabtu (27/2) lalu.

Rinciannya, satu pemain di tunggal putra, satu pemain di tunggal putra, 3 pasangan di ganda putra, dan 3 pasangan di ganda campuran. Di ganda putra malah tidak ada wakil.

Mengapa PBSI hanya mengirimkan sedikit wakilnya ke Swiss Open?

Pertama, karena level Swiss Open yang memang "hanya" Super 300. Level kedua dari bawah dalam urutan turnamen BWF World Tour. Hadiah prize money-nya tidak besar.

Gebyar turnamennya juga kurang greget. Sebab, tidak banyak pemain top dunia yang tampil, hanya beberapa saja. Utamanya dari Eropa. Sementara pemain-pemain top dari Asia sedikit saja yang berpartisipasi.

PBSI pun memilih untuk mengirimkan beberapa pemain muda ke turnamen ini, ambil contoh di ganda putra. Tiga pasangan yang tampil, semuanya merupakan pemain muda. Yakni pasangan Shohibul Imam Fikri/Bagas Maulana, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich, dan Leo Rolly Carnando/Daniel Martin.

Alasan kedua, jadwal Swiss Open "kurang pas". Swiss Open 2021 digelar di awal Maret, itu yang membuat turnamen ini kurang dilirik oleh pemain-pemain top dunia.

Sebab, banyak dari mereka yang lebih tertarik untuk fokus tampil di All England Open pada 17-21 Maret mendatang. Maklum, All England yang Super 1000, jelas lebih bergengsi.

PBSI sempat galau

PP PBSI sebagai induk olahraga bulutangkis, juga sempat galau dalam mengirimkan siapa saja pemain yang akan tampil di Swiss Open. Galau karena sejumlah kejadian yang serba mendadak.

Awalnya, ada tiga turnamen dalam rangkaian turnamen Eropa pada bulan Maret ini. Dimulai di Swiss Open, sepekan kemudian ada German Open, kemudian ditutup All England.

PBSI sudah menata rencana, membagi pemain yang tampil di Swiss Open dan German Open. Untuk pemain-pemain senior dikirim ke German Open. Dua turnamen ini diplot sebagai "pemanasan" alias sasaran antara jelang tampil di All England.

Dan yang terjadi, German Open ternyata tidak jadi digelar karena dampak perpanjangan lockdown di negara itu. Sementara jadwal Swiss Open sudah dirilis. Sehingga, tidak bisa mendaftarkan pemain susulan.

Artinya, tidak ada pemanasan bagi beberapa pemain sebelum ke All England. Utamanya bagi pasangan ganda putra Marcus Gideon/Kevin Sanjaya yang sudah setahun tidak tampil di turnamen resmi BWF.

Belakangan, pemain-pemain Indonesia yang tampil di Swiss Open, ternyata juga tidak bisa langsung lanjut ke All England. Padahal, di sana ada pasangan ganda campuran, Hafiz Faizal/Gloria Widjaja yang bisa otomatis tampil karena masih ada di ranking 10 besar dunia.

Pasalnya, setelah dari Swiss, mereka harus lebih dulu kembali ke Jakarta untuk menjalani masa karantina. Selama itu, persiapan sangat mepet bila harus kembali ke Eropa. Tidak memungkinkan.

Untungnya, PBSI sebelumnya sudah menarik keikutsertaan beberapa pemain dari Swiss Open. Di antaranya tunggal putri, Anthony Sinisuka Ginting. Juga tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung. Karenanya, hanya ada satu wakil tunggal putra/putri di Swiss Open.

PBSI juga sempat galau perihal wakil di ganda putra. Awalnya, pasangan muda, Siti Fadia Silva/Ribka Sugiarto dan Nita Violina Marwah/Putri Syaikah disiapkan bakal tampil. Sebab, pasangan senior, Greysia Polii/Apriani Rahayu diplot untuk All England.

Namun, merujuk kabar dari badmintonindonesia.org, PBSI batal mengirimkan kedua pasangan muda tersebut. Karenanya, Indonesia tanpa wakil ganda putri di Swiss Open.

Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky menyampaikan, keputusan itu diambil setelah dirinya berdiskusi dengan kepala pelatih ganda putri PBSI, Eng Hian. Alasannya karena faktor performa. Sewaktu latihan, performa keduanya belum seperti yang diharapkan.

"Setelah berdiskusi dengan pelatihnya, lebih baik mundur. Takutnya penampilannya tidak baik dan tidak maksimal. Sehingga kami tarik dari Swiss Terbuka," tutur Rionny dikutip dari badmintonindonesia.org.

Makna Swiss Open bagi pemain-pemain Indonesia

Toh, meski sempat dilanda kegalauan sehingga hanya mengirimkan sedikit pemain, bukan berarti pemain-pemain Indonesia datang ke Swiss Open sekadar untuk piknik. Bagaimanapun, Swiss Open punya makna penting.

Pertama, bagi pemain-pemain muda, turnamen ini akan menjadi kesempatan untuk membuktikan diri. Bahwa mereka memang layak untuk membawa nama Indoensia tampil di turnamen internasional. Layak dalam artian tampil bagus, apalagi bila bisa meraih gelar.

Sorotan akan banyak tertuju pada pasangan ganda putra, Leo Carnando dan Daniel Marthin. Itu tidak lepas dari penampilan apik mereka di turnamen Thailand Open 2021 pada pertengahan Januari lalu. Kala itu, pasangan yang masih berusia 19 tahun ini mampu lolos ke semifinal.

Kini, di Swiss Open, pasangan juara dunia junior 2019 ini dituntut kembali tampil oke. Kombinasi permainan cepat Leo di depan net dan Daniel sebagai "tukang gebuk" di belakang, harus panas sejak awal.

Sebab, meski tidak ada ganda putra Jepang, China, dan Taiwan, tetapi persaingan di sektor ini tetap ketat. Masih ada pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik yang jadi unggulan 1. Juga pasangan Goh V Shem/Tan Wee Kiong yang mengalahkan mereka di semifinal Thailand Open.

Termasuk juga pasangan India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty yang jadi unggulan 2. Serta, pasangan Inggris, Marcus Elis/Chris Langridge. Ganda Inggris ini pastinya ingin revans setelah kalah dari Leo/Daniel di Thailand.

Makna kedua, Swiss Open akan menjadi "blessing in disguise". Utamanya bagi pasangan ganda campuran Indonesia, Hafiz Faizal/Gloria Widjaja. Mereka seharusnya tampil di All England, tapi lantas hanya bisa "pasrah" tampil di Swiss Open karena situasi.

Tidak bisa ikut merasakan tampil di All England, Hafiz/Gloria diharapkan bisa berprestasi maksimal di Swiss Open apalagi, mereka jadi unggulan 2. 

Tak banyak pesaing kelas berat yang tampil. Palingan ganda senior Malaysia, Chang Peng Soon/Goh Liu Ying yang jadi unggulan 1 dan juga ganda Inggris, Marcus Ellis/Lauren Smith.

Dalam wawancara yang dilansir dari badmintalk_com, Gloria menyebut tidak apa-apa dirinya dan Hafiz tidak tampil di All England. 

Mereka legowo karena keadaan tidak memungkinkan. Toh, All England tidak masuk dalam perhitungan olimpiade.

"Apa yang diberikan pelatih itu yang kami ikuti. Apalagi Swiss Open merupakan event yang ada perhitungan untuk olimpiadenya," tutur Gloria.

Bila ingin juara, Hafiz/Gloria wajib tampil lebih garang dibanding saat di Thailand Open. Kala itu, mereka tak mampu mencapai babak penting. Gloria menyebut faktor fisik menjadi penyebab.

"Kami akan perbaiki kesalahan-kesalahan kami sebelumnya," imbuh Gloria.

Ya, meski hanya menurunkan delapan pemain/pasangan, tetapi bukan berarti mereka sekadar tampil. Sebab, ada harapan agar pemain-pemain Indoensia tampil bagus di Swiss Open. Sebagai pecinta bulutangkis, saya pun menunggu kabar bagus dari Basel, Swiss. Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun