Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Menengok Thailand Open dan Prokes yang Super Ketat

12 Januari 2021   06:04 Diperbarui: 12 Januari 2021   11:01 1384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain ganda putra Indonesia, Fajar Alfian menjalani tes usap PCR jelang tampil di turnamen Yonex Thailand Open 2021 di Bangkok. Turnamen yang menjadi awal kembalinya bulutangkis setelah vakum akibat pandemi ini akan dimulai Selasa (12/1) hari ini/Foto: badmintonindonesia.org

Ada dua petugas yang khusus mengelap semua permukaan koper sebelum dimasukkan ke dalam bagasi bus untuk memastikan bebas dari paparan virus corona.

Sebelumnya, tidak pernah ada cerita koper bawaan pemain di-lap satu-satu. Kali ini saja. Thailand benar-benar ketat dalam menerapkan protokol kesehatan.

Dan itu bukti bahwa pihak panitia sadar bahwa bandara merupakan benteng utama untuk mencegah virus masuk dari luar negeri.

Di hotel, pemain dan pelatih tidak bisa lagi ngobrol santai. Sebab, para pemain hanya tinggal sendirian di kamar. Selama di hotel, aktivitas mereka dibatas. Lebih banyak tinggal di kamar.

Dan itu berlangsung hampir sebulan. Sebab, ada tiga turnamen beruntun yang akan digelar di Bangkok. Para pemain tentu harus pintar-pintar mencari 'kesibukan' untuk membuang kebosanan.

Ketika latihan di Impact Arena, panitia juga menerapkan protokol kesehatan ketat yang harus dijalani para pemain. Dari mulai dilakukan cek suhu badan, cuci tangan, bermasker, menjaga jarak.

Lapangan dibuat bersekat dengan lapangan lainnya. Pemain tidak boleh berinteraksi dengan pemain dari negara lain. Mereka juga dilarang  jalan-jalan sampai ke hall. Hanya di lapangan latihan saja.

Satu lagi, pemain harus menjalani serangkaian tes usap (swab test PCR). dari ketika tiba di hotel, ketika semua dinyatakan negatif, baru boleh mencoba lapangan untuk berlatih.

Dikutip dari badmintonindonesia.org, berdasarkan rilis dari panitia, selama tinggal di Bangkok, semua pemain, pelatih, dan tim pendukung akan menjalani delapan kali tes usap. Tiga kali sebelum mulai tampil hari ini. Lalu menyusul tanggal 15, 18, 22, 26, dan 30 Januari.

Bahkan, beberapa pemain sempat mengeluhkan tes usap PCR di Bangkok yang mereka sebut menakutkan dan menegangkan. Saat melakukan prokes tes, tenaga kesehatan setempat dinilai pemain 'kurang berperasaan'.

Pemain ganda putra Indonesia, Fajar Alfian menyebut tes swab yang dilakukan pada 7 Januari lalu terasa berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun