Bagi sebagian orang, kalimat itu sepintas memang terdengar 'agak aneh'. Terlebih bagi yang sudah terlanjur salah pemahaman.
"Laki-laki kok yoga". Mungkin ada yang berpikir seperti itu. Karena memang, yoga selama ini diidentikan dengan olahraga wanita.
Pasalnya, memang terlanjur diingat sebagai olahraga yang lembut dan ringan. Keliru ingatan ini terjadi salah satunya dikarenakan gerakan-gerakan yoga identik dengan peregangan.
Padahal, yoga juga oke untuk laki-laki. Kita sebagai kaum Adam, bisa mendapatkan banyak manfaat dari yoga. Bukan hanya untuk relaksasi, yoga ternyata juga bisa meningkatkan kekuatan dan membangun otot.
Dari cerita kawan yang melakukan yoga tersebut dan membaca beberapa referensi, ternyata ada berbagai gaya yoga yang cocok untuk laki-laki. Dari gentle yoga yang sederhana hingga Ashtanga yoga yang memompa keringat sekaligus jantung.
Melansir dari klikdokter.com, ada beberapa alasan, lebih tepatnya kemanfaatan dari yoga yang bisa membuat para laki-laki tidak ragu untuk menyukainya. Bahwa, bila rutin melakukan yoga, para bapak-bapak bisa mereguk beberapa manfaat. Apa saja?
Menurut sebuah studi, pria yang melakukan yoga, bisa menurunkan berat badannya dalam waktu relatif singkat. Selain itu, gerakan-gerakan yoga yang bertumpu pada berat badan sendiri, juga bagus untuk mengencangkan otot. Plus, dapat menunjang kesehatan tulang sehingga mengurangi risiko osteoporosis.
Manfaat lain dari yoga untuk laki-laki, menurut cerita kawan di kompleks, stamina mereka jadi meningkat, tidak gampang lemas, bahkan bisa lebih mudah untuk berkonsentrasi.
Konsentrasi yang meningkat itu berkaitan dengan latihan pernafasan dalam yoga. Ketika melakukan pernafasan yang dalam yoga disebut pranayama, konon tekanan darah dan denyut jantung akan menurun. Pada akhirnya, fokus akan lebih baik dan pikiran jadi lebih tenang.
Manfaat lainnya, rutin melakukan yoga disebut akan bisa memperbaiki performa seksual. Ketika badan lebih fleksibel bergerak, pikiran lebih tenang dan tingkat stress menurun, itu akan membantu performa di ranjang menjadi lebih baik.
Benarkah?