Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dihajar Bayern 2-8, Barcelona Memang Sedang Bermasalah

15 Agustus 2020   10:32 Diperbarui: 16 Agustus 2020   22:35 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ingat, Bayern lolos ke perempat final usai menang agregat 7-1 atas Chelsea di babak 16 besar. Di fase grup, mereka juga pernah menang 7-2 atas Tottenham Hotspur, tim finalis Liga Champions musim lalu.

Dan, yang terjadi di perempat final, Sabtu (15/8) dini hari tadi, Vidal dan Barcelona merasakan ganasnya amukan Bayern. Barcelona dibuat bernasib seperti Chelsea dan Tottenham Hotspur.

Bayangkan, tim macam apa yang bisa membuat Barcelona yang diperkuat pemaim terbaik dunia, kalah dengan skor 2-8 hanya dalam satu pertandingan.

Di babak pertama, Bayern sudah unggul 4-1 lewat dua gol dari Thomas Muller, juga Ivan Perisic, dan Serge Gnabry. Bahkan, lima gol itu semuanya dicetak pemain Bayern. Sebab, satu gol Barca merupakan gol bunuh diri bek Bayern, David Alaba.

Di awal babak kedua, Barca sempat punya asa saat Luis Suarez mencetak gol dan membuat skor jadi 2-4. Namun, gol Joshua Kimmich di menit ke-64 dan gol Robert Lewandowski di menit ke-82 membuat pemain-pemain Barca tertunduk. Termasuk Messi.

Bahkan, Bayern rupanya belum puas. Mereka terus saja menyerang pertahanan Barca bak gelombang tsunami menyapu daratan. Di lima menit terakhir, Philippe Coutinho menambah dua gol lagi.

Sebuah hasil yang sangat pahit bagi Barca dan seluruh pendukungnya. Barca ibarat orang yang baru saja dihajar sehingga wajahnya babak belur dan lebam-lebam.

Lagi-lagi, media-media di Eropa sana, menampilkan foto kesedihan Lionel Messi selepas laga itu. Messi berjalan gontai ke luar lapangan dengan wajah tertunduk seperti halnya musim lalu ketika disingkirkan Liverpool di Anfield.

Sebelumnya, ketika jeda babak pertama, beredar foto Messi duduk di ruang ganti dengan pandangan sayu. Sementara kiper Marc Andre Ter Stegen berdiri lesu di pintu ruang ganti.

Inikah akhir era cerita hebat Messi dan Barcelona di Liga Champions?

Bisa jadi. Faktanya, sejak kali terakhir menjadi juara Liga Champions pada 2015 silam--dan sebelumnya juara empat kali dalam 10 tahun--Barcelona tidak pernah mampu lagi juara. Jangankan juara, ke final saja mereka tak bisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun