Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Seperti Ronaldo, Move On itu Semudah Makna Lagu "Let It Be"

5 Juli 2020   11:26 Diperbarui: 6 Juli 2020   22:54 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cristiano Ronaldo melupakan kegagalan di final Coppa Italia dengan terus mencetak gol di empat pertandingan terkini Juventus. Dini hari tadi, dia mencetak gol free kick saat Juve menang 4-1 atas Torino di pekan ke-30 Liga Italia. Foto: Tempo/Reuters/Jennifer Lorenzini

Bagi pemain yang beberapa kali meraih gelar pemain terbaik dunia, tudingan itu bak sebuah penghinaan. Bagaimana bisa, pemain yang telah meraih hampir segalanya di sepak bola, malah disebut seperti itu. Seolah sama sekali tidak ada penghormatan.
 
Memang, Toni ikut menjadi bagian Timnas Italia kala memenangi Piala Dunia 2006. Dia juga pernah menjadi top skor Liga Italia. Tapi, ketika dulu bermain, Toni bukan tipikal pemain yang "bisa" mendribel bola. Lha wong kebanyakan gol-golnya dari sundulan dan juga di kotak penalti.

Move on dengan terus mencetak gol di empat laga beruntun

Tapi, berangkat dari momen pahit dan pelecehan inilah, Cristiano Ronaldo justru menunjukkan kebesarannya. Dalam hal move on dari kegagalan, Ronaldo memperlihatkan mengapa dirinya pantas jadi panutan pemain-pemain muda di sepak bola.

Kekuatan mentalnya untuk move on dari episode buruk dan membalas perundungan (bullying) dengan serangkaian hasil bagus di lapangan itu pula yang membuat CR7--julukan Ronaldo, disukai dan diidolakan banyak orang. 

Memangnya, Ronaldo ngapain usai episode menyakitkan kekalahan di final dari Napoli yang membuatnya kalah beruntun di laga puncak Coppa Italia?

Setelah kekalahan dari Napoli di final Coppa Italia itu, Ronaldo seperti tidak mau membiarkan nestapa menghampirinya. Dia terus mencatatkan namanya dalam daftar score sheet. Ronaldo terus mencetak gol di empat pertandingan terakhir di Liga Serie A Italia.

Lima hari usai kekalahan dari Napoli itu, Ronaldo membawa Juventus menang 2-0 atas tuan rumah Bologna (23/6). Dia mencetak satu gol dari penalti. Gol yang seperti menjadi penegas. Bahwa, kegagalannya mengambil penalti saat melawan Milan, hanya karena dirinya sedang sial.

Empat hari berselang, dia kembali membuat satu gol dari titik penalti saat Juventus menang telak, 4-0 atas Lecce. Lantas, di awal Juli, Ronaldo mencetak gol keren dari luar kotak penalti ketika Juve menang 3-1 atas Lecce.

Gol itu seolah menjawab nyinyiran Luca Toni bahwa dia bermasalah dengan kondisi fisik dan juga olah bolanya. Sebab, sebelum mencetak gol, Ronaldo membawa bola dari tengah lapangan dan melindunginya dari beberapa pemain Genoa, sebelum melepas tendangan roket.

Dan, Minggu (5/7) dini hari tadi, Ronaldo kembali jadi lakon utama saat Juventus mengalahkan Torino 4-1 di laga derby Turin. Ronaldo mencetak satu assist dan satu gol. 

Nah, yang menarik, satu gol Ronaldo tercipta melalui tendangan bebas. Pemain yang identik dengan kostum nomor 7 ini akhirnya kembali bisa mencetak gol dari free kick. Sebelum gol itu, Ronaldo tidak pernah lagi mencetak gol free kick di klub dalam 42 kali percobaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun