Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memahami Kekhawatiran Orangtua Bila Anak-anak Kembali ke Sekolah

4 Juni 2020   09:40 Diperbarui: 4 Juni 2020   22:53 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa sekolah dasar negeri 002 Ranai melakukan aktivitas belajar menggunakan masker di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Indonesia, Selasa (4/2/2020). Bulan Juli, murid sekolah akan kembali masuk sekolah seperti sebelum masa pandemi corona. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Puluhan ribu orang, utamanya para orang tua, telah menandatangani petisi "Tunda Masuk Sekolah Selama Pandemi". Petisi tersebut muncul merespons rencana pemerintah untuk tetap memulai tahun ajaran baru 2020/2021 pada pertengahan Juli mendatang.

Hingga hari pertama Juni kemarin, sudah ada 97 orang lebih yang telah ikut membubuhkan tanda tangan untuk mendukung petisi tersebut seperti dikutip dari laman tribunnews .

Banyaknya orang yang ikut mendukung petisi tersebut, menjadi gambaran betapa banyak orang tua yang merasakan kekhawatiran bila rencana itu diberlakukan. Utamanya bila anak-anak harus kembali ke sekolah di masa pandemi yang belum mereda.

Sebelumnya, melansir dari Kompas.com, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) melalui Plt. Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad menegaskan bahwa tahun ajaran baru 2020/2021 akan tetap dimulai pada tanggal 13 Juli 2020.

"Kenapa Juli? Memang kalender pendidikan kita dimulai minggu ketiga bulan Juli dan berakhir Juni. Itu setiap tahun begitu," kata Hamid dalam telekonferensi di Jakarta, Kamis (28/5/2020) seperti dikutip dari laman kompas.

Penegasan itu sekaligus menepis adanya permintaan pengunduran tahun ajaran baru 2020/2021 ke bulan Januari 2021. Pasalnya, akan ada beberapa hal yang mesti di-sinkronisasi bila memundurkan tahun ajaran baru 2020/2021.

Dua hari kemudian, Kemendikbud lantas menegaskan bahwa awal masa tahun ajaran baru dengan dimulainya pembelajaran tatap muka adalah hal yang berbeda. Bahwa, ketika tahun ajaran akan dimulai pada 13 Juli mendatang, bukan berarti kegiatan pembelajaran tatap muka dimulai pada tanggal tersebut.

"Tanggal 13 Juli adalah tahun pelajaran baru, tetapi bukan berarti kegiatan belajar mengajar tatap muka," ujar Hamid melalui keterangan tertulis, Jumat (29/5) seperti dilansir dari laman tribunnews.

Beberapa sekolah mulai mempersiapkan skenario "new normal"

Memang, rencana memulai aktivitas belajar pada Juli tersebut belum disahkan. Pemerintah belum secara resmi memberikan instruksi kegiatan belajar-mengajar di masa new normal. Apakah memang siswa akan kembali ke sekolah. Ataukah belajar dari rumah.

Namun, dinamika kabar masuk sekolah di masa pandemi ini terus bergulir. Seperti diberitakan di sejumlah media arus utama, beberapa sekolah mulai membuka Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2020/2021 secara online merujuk saran dari Kemendikbud.

Hingga, kabar tentang beberapa sekolah di sejumlah daerah, kini mulai menggodok beberapa perubahan besar dalam proses belajar mengajar, jika siswa memang akan diminta belajar di sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun