Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sejarah Hari Ini, Kita dan Pelajaran "Why do We Fall" dari Didier Drogba

22 Mei 2020   10:05 Diperbarui: 22 Mei 2020   10:05 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Didier Drogba saat membawa Chelsea juara Liga Champions pada 2012. Drogba bangkit dari kejatuhan setelah empat tahun sebelumnya (tepat hari ini), Chelsea menangis di malam final di Moskow/Foto: uefa.com

Beberapa hari jelang 'peringatan' momen 20 Mei itu, penyerang legendaris Chelsea, Didier Drogba melalui akun Instagramnya, menceritakan kembali apa yang tidak diketahui banyak orang pada malam itu.

Kala itu, di musim 2011/12, Chelsea tampil kurang bagus di Liga Inggris. Baru beberapa bulan liga berjalan, pelatih Andre Villas Boas (AVB) sudah dipecat. Drogba menyebut, pemain-pemain Chelsea kala itu merasa bersalah dengan dipecatnya AVB.

Lantas, pemain-pemain senior seperti John Terry, Frank Lampard, dan Drogba, mengumpulkan semua pemain Chelsea. Mereka mengajak semua pemain untuk bersungguh-sungguh memenangi trofi Liga Champions di tahun itu. Dan kita tahu bagaimana akhir ceritanya.

Namun, cerita happy ending Chelsea di tahun 2012 itu mungkin tidak akan terjadi bila mereka tidak pernah merasakan luka. Empat tahun sebelumnya, Chelsea merasakan duka menyakitkan di malam yang serupa. Malam final.

Karena pernah merasakan kejadian memilukan itulah, pemain-pemain Chelsea lantas termotivasi untuk bersungguh-sungguh di kesempatan kedua. Mereka mengambil pelajaran dari kegagalan di kesempatan pertama.

Malam memilukan di Moskow

Tepat hari ini, 12 tahun silam, sulit menggambarkan bagaimana kekecewaan yang dirasakan pemain-pemain Chelsea. Betapa tidak, bayangan mengangkat piala sudah di depan mata. Tapi, yang terjadi, bayangan indah itu sirna ketika kapten mereka terpeleset.

Ya, penggemar sepak bola pasti masih ingat final Liga Champions 2008 ketika Chelsea melawan Manchester United di Luzhniki Stadium, Moskow. Kala itu, segalanya berjalan buruk bagi Chelsea. Segalanya berjalan pilu bagi Drogba.

Drogba yang diharapkan menjadi 'sinterklas' yang membawa hadiah manis berupa trofi Liga Champions kepada fans Chelsea, justru menjadi pecundang. Drogba diusir wasit di masa perpanjangan waktu. Dia dikartu merah di menit ke-116. Empat menit jelang laga selesai.

Imbasnya, upaya Chelsea menambah gol saat skor masih 1-1 menjadi misi supersulit. Penentuan pemenang pun ditentukan dengan adu penalti.

Chelsea sebenarnya sempat punya peluang juara. Ketika skor penalti 4-4, Chelsea masih punya penendang terakhir. Sebelumnya, Cristiano Ronaldo menjadi satu-satunya pemain United yang gagal di adu penalti itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun