Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama FEATURED

Didi Kempot Pergi Ketika Kita Sedang "Sayang-sayangnya"

5 Mei 2020   10:19 Diperbarui: 5 Mei 2021   07:09 1095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kabar mengejutkan datang pagi ini, penyanyi lagu Jawa, Didi Kempot dikabarkan meninggal dunia. Didi Kempot pergi ketika semua orang sedang sayang-sayangnya seiring kebaikannya menginisiasi konser amal dari rumah untuk warga terdampak wabah corona pada April lalu. (Foto: ANTARA FOTO/RIVAN AWAL LINGGA)

Bermusik sejak tahun 1984, Lord Didi Berhasil Membawa Lagu Jawa Naik Kelas
Dan memang, sejak gelaran konser amal itu, nama Didi Kempot semakin hits. Namanya jadi pembicaraan se-Indonesia. Respons luar biasa masyarakat di acara konser amal dari rumah itu bak sebuah puncak pengakuan penikmat musik di negeri ini terhadap kegemilangan musisi kelahiran Surakarta 31 Desember 1966 ini.

Selama ini, meski menyanyikan lagu-lagu berbahasa Jawa, tapi karya-karya Didi Kempot disukai tidak hanya oleh kalangan orang Jawa. Silahkan menikmati lagu-lagu Didi Kempot di channel Youtube. Lantas, bacalah beberapa komentar di laman komentar. Ada banyak sekali komentar positif di sana.

Dari situ, sampean (Anda) akan menemukan ada banyak komentar dari warga Sunda, Batak, juga masyarakat dari Indonesia Timur yang menyukai lagu-lagu Didi Kempot. Lagu-lagu Didi Kempot seolah menyatukan mereka yang berasal dari berbagai daerah dan memiliki beragam bahasa ibu.

Pendek kata, Didi Kempot bisa diterima oleh segala lapisan masyarakat. Dari generasi zaman kolonial, hingga generasi milenial. Karenanya, tepat bila dia yang memang tampil dalam konser amal itu. Sebab, Mas Didi memang bak 'magnet' yang bisa menarik animo banyak orang.

Konser amal itu juga bentuk dedikasi Didi Kempot kepada bangsanya melalui jalan yang sudah ditekuninya sejak tahun 1984 silam ketika memulai karier sebagai musisi jalanan di Surakarta.

Ya, tahun ini, sudah 36 tahun, "Lord" Didi konsisten mengenalkan lagu-lagu Jawa di panggung musik tanah air. Meski, selama itu, dia tidak selalu mendapatkan apresiasi selayaknya dari publik. 

Baru dalam beberapa tahun terakhir, penyanyi berusia 53 tahun ini benar-benar merasakan buah dari perjuangan dan kesabarannya.

Namanya 'meledak'. Lagu-lagunya hits. Dia juga diundang tampil konser di mana-mana. Video Didi kempot di Youtube juga ditonton jutaan orang.

Didi Kempot bahkan telah mampu membawa musik Jawa 'naik kelas'. Bukan hanya karena lagu Jawa kini disuka banyak orang. Ada banyak anak muda yang kini "tidak malu-malu" bersolo karier mengikuti jejak Didi Kempot untuk menyanyikan lagu Jawa. Dan mereka berhasil meraih sukses. Seperti Denny Caknan dan Hendra Kumbara.

Matur nuwun Mas Didi untuk semua karya dan teladan baiknya. Selamat jalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun