Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Para Pebulutangkis Top Dunia Ini "Diuntungkan" Penundaan Olimpiade

16 April 2020   11:21 Diperbarui: 19 April 2020   19:14 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penundaan Olimpiade 2020 ke tahun depan, menguntungkan bagi tunggal putra ranking 1 dunia asal Jepang, Kento Momota. Sebab, dia punya waktu lebih panjang untuk memulihkan kondisinya usai mengalami kecelakaan hebat di Malaysia pada Januari lalu/Foto: BWF News

Karenanya, dengan penundaan Olimpiade, Momota kini bisa punya waktu lebih panjang untuk memulihkan kondisinya. Tentu saja itu sebuah keuntungan baginya.

Bukan hanya Momota. Keuntungan juga dirasakan tunggal putra China, Shi Yuqi. Kita tahu, pebulu tangkis berusia 23 tahun ini mengalami cedera parah pada Juli 2019 lalu kala tampil di Indonesia Open.

Berbulan-bulan dia absen dari lapangan demi memulihkan cedera. Awal tahun 2020, dia sempat tampil di beberapa turnamen, tapi penampilan juara All England 2018 ini di lapangan belum lepas. Dia masih terkendala cedera.

Karenanya, dengan waktu rehat yang lebih panjang, itu menjadi kesempatan bagi Shi Yuqi untuk mencapai kebugaran optimal juga terus berlatih demi meraih kembali level permainan terbaiknya.

Tunggal putri peraih medali emas Olimpiade 2016 juga diuntungkan

Mundurnya jadwal Olimpiade juga patut disyukuri oleh atlet-atlet dari Spanyol. Maklum, Spanyol menjadi salah satu negara di Eropa yang paling terdampak oleh wabah Corona.

Nah, dari sekian atlet top Spanyol yang terkenal, pebulu tangkis tunggal putri, Carolina Marin, pastinya bungah (gembira) karena memiliki waktu persiapan lebih panjang.

Kita tahu, sepanjang tahun 2019 lalu, Marin (26 tahun) yang merupakan peraih medali emas Olimpiade 2016, menghabiskan waktu berbulan-bulan demi memulihkan cedera. Dia mengalami cedera parah kala tampil di Indonesia Masters di awal tahun 2019. Ranking BWF-nya pun turun karena lama tidak tampil.

Pebulu tangkis cantik ini sempat membuat kejutan kala come back dan langsung menjadi juara di China Open pada September 2019. Namun, setelah itu, penampilan juara dunia tiga kali (2014, 2015, dan 2018) ini masih labil.

Terlebih, persaingan di sektor tunggal putri memang sangat ketat. Ada banyak pemain top yang level kualitasnya tidak beda jauh. Sebut saja Chen Yufei (China), Tai Tzu-ying (Taiwan), Ratchanok Intanon (Thailand), Nozomi Okuhara (Jepang), hingga Pusarla Sindhu (India).

Karenanya, dengan memiliki waktu persiapan lebih lama, Carolina Marin yang kini ada di peringkat 6 dunia, bisa mempersiapkan diri lebih matang menuju Olimpiade.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun