Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

OTT Bupati Sidoarjo dan Dua Pelajaran bagi Kepala Daerah

9 Januari 2020   11:01 Diperbarui: 10 Januari 2020   05:58 2200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah menggunakan rompi oranye usai ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2020) dini hari.| Sumber: Tribunnews/Irwan Rismawan

Ada banyak ragam alasan. Tapi yang jelas, jawabannya mengerucut pada satu hal. Bahwa mereka masih belum selesai dengan dirinya sendiri.

Seharusnya, ketika menjabat kepala daerah, seseorang sudah harus merasa selesai dengan dirinya. Dalam artian, tidak lagi butuh 'tambahan'. Apalagi ingin mencari-cari tambahan. Mereka sudah merasa cukup dengan yang didapatnya.

Karena selesai dengan dirinya, dia tidak lagi tergoda dengan iming-iming untuk memperkaya diri. Karena selesai dengan dirinya, yang ada di pikirannya adalah bagaimana membuat warganya puas dan bahagia dengan kepemimpinannya.

Sebenarnya, tidak sedikit warga Sidoarjo yang berpikir bupatinya bisa seperti itu. Apa lagi yang dia cari. Lha wong hidupnya sudah paripurna. Mapan. Kaya. Terpandang.

Sebagai orang penting di Sidoarjo, dia sudah hampir 20 tahun menjabat. Ya, Saiful Ilah menjabat bupati sudah dua periode. Sebelumnya, dia juga pernah menjabat wakil bupati selama dua periode.

Bayangkan, 20 tahun menjabat. Itu bukan waktu yang singkat. Jarang ada kepala daerah dengan rentang periode memimpin yang panjang seperti dia. Bahkan mungkin, dia satu-satunya di Indonesia yang masih menjabat.

Bila dianalogikan pelatih sepak bola, bila menangani satu tim dalam periode dua dekade, dia pastinya sudah sangat paham dengan timnya. Apa kelebihannya. Apa kekurangannya. Lantas diramu menjadi tim yang menangan dan berprestasi meraih banyak gelar juara.

Bila kepala daerah, harusnya, dia sudah sangat hafal plus minus daerah yang dipimpinnya. Serta tahu bagaimana cara memajukan kota ini. Ironisnya di masa akhir masa jabatannya, Saiful malah terjerat kasus.

Menjadi kepala daerah yang melayani masyarakat
Itu pelajaran satu. Yang kedua, kasus yang menimpa Bupati Sidoarjo ini kiranya juga menjadi cerminan bagi kepala daerah. Bahwa sebagai kepala daerah, selain selesai dengan dirinya sendiri, seharusnya juga memposisikan diri sebagai pelayan masyarakat.

Seharusnya, sebagai kepala daerah, semangat utama adalah menjadi pelayan yang melayani masyarakat. 

Tugasnya melayani masyarakat melalui serangkaian kebijakan yang dibuat dan diterapkan di masa kepemimpinannya. Diantaranya pembangunan infrastruktur yang bila dilakukan dengan benar, masyarakat jelas akan senang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun