Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jangan Lebay, Timnas Indonesia Belum Tamat

10 September 2019   11:02 Diperbarui: 11 September 2019   03:58 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Indonesia akan menghadapi Thailand, Selasa (9/10) malam di SUGBK Jakarta/Foto: Bolasport.com


Bagaimana respons sampean (Anda) begitu tahu Timnas Indonesia takluk 2-3 dari Malaysia di Stadion Gelora Utama Bung Karno pada pertandingan pertama Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia pada Kamis (5/9) lalu?

Apakah kecewa berat sehingga sampai kini belum bisa move on dari kekalahan menyakitkan tersebut. Lha bagaimana tidak menyakitkan, sudah unggul dua kali tapi bisa disamakan dan Malaysia mencetak gol kemenangan jelang laga berakhir.

Apakah menganggap kekalahan Timnas dari Malaysia cukup wajar mengingat Tim Garuda memang tidak tampil bagus. Utamanya di babak kedua ketika pemain-pemain Timnas terlihat 'kehabisan bensin.

Ataukah menganggap Timnas selalu sial bila bertemu Malaysia. Betapa tidak, Malaysia acapkali bak menjadi mimpi buruk bagi Timnas. Tak hanya di level senior, tetapi juga di level junior. Nyatanya, bulan lalu, Timnas Garuda U-18 yang dieprkuat Amiruddin Baus Kahfi dkk, juga kalah dari Malaysia 3-4 di semifinal Piala AFF U-18

Boleh-boleh saja merasa kesal, sedih, ataupun sekadar biasa saja merespons kekalahan dari Malaysia tersebut. Namun, jangan sekali-kali lebay dalam menyikapi kekalahan tersebut.

Lebay dalam artian, seolah-olah mimpi Timnas Indonesia untuk melakoni perjalanan panjang Kualifikasi Piala Dunia 2022 sudah gagal. Gambaran seperti itu yang saya tangkap dalam beberapa komentar suporter di kolom-kolom komentar akun media sosial yang selama ini rajin mengabarkan informasi Timnas.

Ya, jangan lebay. Sepahit apapun kekalahan dari Malaysia, itu hanyalah awalan. Itu baru pertandingan pertama. Indonesia masih punya peluang untuk bangkit dan menata kembali harapan untuk tampil bagus di Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Saya percaya, dalam sepak bola, awalan yang buruk tidak serta merta menjadi gambaran hasil akhir. Sebab, selalu ada kesempatan kedua, ketiga dan seterusnya untuk bangkit. Selama punya kemauan kuat untuk move on dan belajar dari kesalahan, sebuah tim bisa memperbaiki awalan yang salah.

Coba tengok bagaimana kiprah Timnas Spanyol ketika meraih gelar juara Piala Dunia 2010 silam. Kala itu, Spanyol juga mengawali perjalanan di Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan dengan hasil buruk. Waktu itu, Spanyol yang berada di Grup H, kalah 0-1 dari Swiss di pertandingan pertama.

Yang terjadi kemudian, mereka meraih kemenangan beruntun atas Honduras dan Chile untuk lolos ke babak knockout. Ibarat mesin yang bertambah panas, Spanyol lantas meraih kemenangan beruntun atas Portugal, Paraguay, dan Jerman. Lantas, menjadi juara setelah mengalahkan Belanda 1-0 di final lewa perpanjangan waktu.

Tentu saja, levelnya masih terlalu jauh bila membandingkan Timnas Indonesia dengan Spanyol. Namun, cerita sukses Spanyol di Piala Dunia 2010 itu bisa menjadi contoh. Bahwa, kekalahan di pertandingan pertama belum membuat sebuah tim tamat. Hanya mereka yang pesimistis yang sudah berpikir tamat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun