Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Disindir Wapres JK Soal Studi Banding ke Luar Negeri, Kepala Daerah Perlu Introspeksi

14 Juli 2019   08:32 Diperbarui: 16 Juli 2019   09:33 1327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wapres Jusuf Kalla mengimbau kepala daerah agar saling belajar dan saling melihat/Foto: Harian SIB

Acara Rating Kota Cerdas Indonesia yang digelar di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (12/7), menyita perhatian awak media. Bukan hanya karena acara tersebut dibuka oleh Wakil Presiden, Jusuf Kalla dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Syafrudin, serta para pemimpin daerah.

Namun, yang menjadi sorotan media adalah pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla ketika membuka acara tersebut. Wapres JK menyinggung kepala daerah yang selama ini sibuk melakukan studi banding ke luar negeri.

Menurut Pak Wapres, opsi studi banding tidak hanya dilakukan di luar negeri. Tetapi juga bisa melakukan kunjungan kerja ke kota lain di dalam negeri yang memang berprestasi dan bisa menjadi percontohan. Sebab, terpenting dari studi banding adalah implementasi dengan menerapkan hasilnya dalam pembangunan kotanya.

"Jangan hanya kita studi banding ke Singapura, ke Tokyo atau kemana saja. Tapi melaksanakannya dengan baik," begitu kata Pak JK saat membuka peresmian pembukaan Rating Kota Cerdas Indonesia di Istana Wakil Presiden.

"Jadi studi banding ke kota-kota lain, Surabaya bersih, atau Tangerang baik, ya studi banding ke situ. Nggak usah pergi ke Singapura terlalu jauh, dan lebih murah kalau studi banding yang ke situ," sambung Wapres.

Sebenarnya, pernyataan lebih tepatnya saran dari Pak JK itu wajar-wajar. Sebagai wakil presiden, wajar bila pak JK menyebarkan semangat positif agar kepala daerah saling belajar satu sama lain dalam membangun daerahnya. Pendek kata, sesama kepala daerah harus saling berkolaborasi. Bukan sebaliknya.

"Maka dalam kesempatan ini, kenapa perlu wali kota dan bupati bersama berkumpul, supaya saling belajar dan saling melihat. Tidak perlu cerdas sekali untuk pintar," sambung Pak JK.

Namun, di jagat dunia maya, pernyataan Wapres JK itu dimaknai berbeda. Netizen menganggap pernyataan Pak JK itu tidak hanya disampaikan kepada para kepala daerah yang hadir di acara itu. Tetapi juga merupakan bentuk sindiran kepada Gubernur Jakarta, Anies Baswedan.

Dalam beberapa laman komentar di beberapa media daring yang memberitakan acara tersebut, mudah menemukan beberapa komentar kritis netizen yang menghubungkan pernyataan pak JK dengan kepergian Anies. 

"Ini nyindir ya," tulis salah seorang netizen.

Dan memang, sebuah kebetulan, ketika acara tersebut digelar, Anies Baswedan sedang berada di luar negeri. Dikutip dari CNN Indonesia, Anies berada di Medellin, Kolombia, untuk menghadiri undangan menghadiri acara World Cities Summit. Dia berangkat Selasa (9/7) pagi. Di sana, Anies mengatakan dirinya akan menjadi salah satu pembicara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun