Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Menakar Peluang Indonesia di Semifinal: Menang Sejarah, Inferior di Atas Kertas

25 Mei 2019   09:13 Diperbarui: 25 Mei 2019   09:32 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Greysia/Apri menghadapi lawan berat/Foto Twitter Badminton Ina

Di tim Jepang sekarang bahkan ada tiga pemain berstatus juara dunia. Yakni Kento Momota yang merupakan juara dunia 2018 di tunggal putra, lalu Nozomi Okuhara yang berstatus juara dunia tunggal putri 2017, serta ganda putri Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara yang merupakan ganda putri juara dunia 2018. Plus, ganda putri Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo yang merupakan peraih medali emas Olimpiade 2016.

Malaysia merasakan betapa dahsyatnya kekuatan Jepang. Malaysia yang sempat menang 3-2 atas India di fase grup, tak berdaya di perempat final. Jepang menang 3-0 lewat Takeshi Kamura/Keigo Sonoda di ganda putra, Nozomi Okuhara dna Kento Momota.

Bagaimana cara Indonesia mengalahkan Jepang?

Memang, harus diakui, Jepang unggul di beberapa sektor dari Indonesia. Tetapi, Indonesia juga unggul dari Jepang di beberapa sektor lainnya. Nah, keunggulan itulah yang harus dioptimalkan sembari memburu menang di sektor yang relatif masih berimbang.

Jepang sepertinya akan kembali memainkan line up pemain seperti yang diturunkan saat melawan Malaysia di perempat final. Di sektor ganda putra, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda kemungkinan besar akan tampil. Sementara Indonesia hampir pasti akan mengandalkan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya yang selalu menyumbang poin dalam dua penampilan.

Merujuk pada head to head kedua tim, Marcus/Kevin masih unggul dari pasangan Jepang berjuluk Kamson itu. Asalkan tampil dalam form terbaiknya, rasanya Marcus/Kevin bisa mengatasi Kamson.

Di tunggal putri, Jepang kemungkinan besar akan memainkan Nozomi Okuhara yang selalu menang saat melawan Rusia dan Malaysia. Harus diakui, siapapun pemain Indonesia yang tampil, yakni Gregoria Mariska Tunjung atau Fitriani, keduanya masih belum selevel Okuhara.

Namun, bukan berarti Grego ataupun Fitri tak punya peluang menang. Mereka hanya perlu tampil ngeyel dan mengurangi kesalahan sendiri. Sebab, kelebihan tunggal putri Jepang ada pada kengeyelan, stamina dan akurasi penempatan shuttlecock yang nyaris sempurna.

Ah ya satu lagi, tunggal putri Indonesia bisa berharap pada tuah sang pelatih, Rionny Mainaky. Bang Rionny merupakan mantan pelatih tim Jepang. Tentu saja, dia sudah paham kekuatan dan kekurangan tunggal putri Jepang. Tinggal bagaimana Grego atau Fitri berjuang habis-habisan di lapangan.

Di tunggal putra, Anthony Ginting atau Jonatan Christie hampir pasti akan menghadapi Kento Momota. Jojo dan Ginting sama-sama pernah mengalahkan Momota. Jojo mengalahkan Momota di putaran II Malaysia Open 2019 pada awal April lalu yang menjadi kemenangan pertama Jojo.

Ginting juga pernah mengalahkan Momota. Meski, dalam pertemuan terakhir di final Singapore Open pada pertengahan April lalu, Ginting takluk rubber game ketat, 21-10, 19-21, 13-21.

Siapa yang akan dipilih untuk tunggal putra? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun