Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Menyambut Serial Lanjutan Rivalitas Ginting-Momota di Denmark Open 2018

10 Oktober 2018   22:46 Diperbarui: 11 Oktober 2018   06:31 3353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting (kiri) akan kembali bertemu juara dunia 2018 asal Jepang, Kento Momota di Denmark Open 2018/Foto: Tribunnews

Nah, yang kemudian tak disangka-sangka adalah kemunculan tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting sebagai lawan terberat Momota. Ketika semua pemain top dunia bisa dikalahkan Momota, Ginting yang sebenarnya "tak dianggap", justru bak menjadi "batu krypton" bila mengandaikan Momota seperti Superman.

Cerita rivalitas Ginting-Momota di tahun 2018 ini diawali dengan kisah dominasi pemain Jepang itu. Bermula di Indonesia Open 2018 yang digelar di Jakarta pada awal Juli lalu, Ginting takluk dua game langsung dari Momota di putaran kedua.

Lantas, di perempat final beregu putra Asian Games 2018 pada 21 Agustus 2018 lalu, Ginting yang menjadi tunggal pertama Indonesia, kalah rubber game dari Momota meski Indonesia akhirnya menang 3-1. Skor head to head pun menjadi 2-0 untuk Momota.

Karenanya, ketika jadwal kembali mempertemukan Ginting-Momota di putaran kedua bulutangkis nomor perorangan Asian Games 2018 pada 24 Agustus lalu, Momota lebih diunggulkan. Yang terjadi, Ginting tampil hebat dan mengalahkan Momota dua game langsung, 21-18, 21-18. Pertandingan yang menurut saya terbaik di bulutangkis Asian Games 2018 di nomor perorangan.

Dari sinilah, cerita rivalitas Ginting-Momota mulai disorot dunia. Apalagi, tiga pekan setelah Asian Games 2018, jadwal rupanya kembali mempertemukan mereka. Ginting bertemu Momota di final China Open 2018. Untuk Momota, final itu sudah sesuai prediksi. Tetapi untuk Ginting, itu bagai mimpi.

Ginting yang di China Open berada di "jalur neraka", ternyata bisa mengalahkan pemain-pemain top--dari mulai Lin Dan, Axelsen, Chen Long dan Chou Tien-chen. Dan di pertemuan ini, lagi-lagi Momota diunggulkan karena di pekan sebelumnya baru saja menjuarai Japan Open 2018 (sementara Ginting out di putaran kedua). Namun, Ginting rupanya ingin menuntaskan kejutan yang dibuatnya. Gintingoun berhasil mengalahkan Momota dua game langsung dengan skor ketat, 23-21, 21-19.

Sejak kemenangan Ginting di China Open 2018 itu, media-media luar negeri menganggap duel Ginting-Momota menjadi cerita baru yang layak diagungkan dalam rivalitas di bulutangkis tunggal putra era kekinian.

Menariknya, pada akhir September lalu, Momota berbicara kepada media tentang rivalitasnya dengan Ginting. Momota menyampaikan pengakuan bahwa Ginting menjadi salah satu musuh tersulitnya sekarang ini. Momota bahkan memuji Ginting unggul dari dirinya dalam beberapa aspek. Diantaranya dalam bermain net maupun soal kecepatan.

"Kalau mau main cepat, dia (Ginting) lebih cepat dari saya. Permainan dia di depan net pun juga lebih baik," ujar Momota seperti dinukil dari badspi.jp.

Bahkan, sang raja baru tunggal putra bulutangkis ini kini mengaku khawatir dengan smash Ginting yang tidak hanya tajam tetapi juga akurat. "Sekarang ini ada perasaan khawatir seteiap kali Ginting melakukan smash. Saya harus mempersiapkan diri untuk bisa melakukan penerimaan dengan lebih baik jika tidak mau terus kehilangan poin," sambung Momota.

Ginting akan kembali bertemu Momota di Denmark Open 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun