Pap smear dianjurkan dilakukan oleh setiap perempuan. Utamanya yang sudah berkeluarga dan sudah pernah melahirkan. Pemeriksaan papsmear secara rutin merupakan langkah pencegahan kanker serviks.
Masalahnya, sedikit sekali perempuan dan para ibu yang pernah melakukan screening. Kenapa? Jawabannya bervariasi. Bisa karena tidak tahu. Bisa karena malu. Bisa juga karena enggan. Atau karena tidak punya biaya. Padahal, di rumah sakit kecil ataupun Puskesmas, ada yang namanya Infeksi Visual Asam Asetat (IVA)--setingkat di bawahnya Pap Smear. Sehingga, perempuan yang ingin periksa, mendapat kemudahan untuk melakukannya di manapun.
BPJS Kesehatan Permudah Peserta Lakukan Deteksi Dini Kanker Serviks
Poin terpenting dari uraian tersebut ada di bagian terakhir. Itu seperti ruang kosong yang butuh sentuhan khusus demi mengatasi masalah ini. Dalam hal ini, BPJS Kesehatan masuk untuk mengisi ruang kosong itu.
BPJS Kesehatan memberikan layanan pemeriksaan pap smear gratis bagi peserta wanita, bekerja sama dengan beberapa mitra kesehatan. Program ini merupakan wujud implementasi visi dan misi BPJS Kesehatan dalam memberikan manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan bagi para pesertanya. Bahwa deteksi dini kanker serviks masuk dalam skema pembiayaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Sehingga, peserta tidak perlu membayar biayanya.
Peserta BPJS Kesehatan yang ingin melakukan deteksi dini kanker serviks, tidak perlu ribet. Peserta hanya perlu menandatangani formulir permohonan pelayanan pemeriksaan deteksi kanker di Kantor Cabang BPJS Kesehatan. Syaratnya, peserta BPJS Kesehatan tersebut perempuan berusia 30 tahun dan telah menikah.
Selanjutnya, peserta BPJS Kesehatan bisa mengunjungi fasilitas kesehatan tingkat pertama yang memiliki pelayanan pap smear dan IVA, untuk melakukan pemeriksaan. Cukup dengan menunjukkan kartu peserta BPJS, juga KTP dan KK.
Program BPJS Kesehatan Deteksi Dini Kanker Serviks Tak Hanya Ada di Kota Besar
Saya kebetulan memiliki kawan yang bekerja sebagai bidan di Puskemas di Kelurahan Jati, Mayangan di daerah Kota Probolinggo, Jawa Timur. Dari penjelasan kawan itu, saya bisa mengetahui, BPJS kesehatan telah mengoptimalkan fungsi promotif dan preventif dengan melakukan sosialisasi pada masyarakat mengenai pentingnya melakukan deteksi dini kanker leher rahim atau serviks. Bahwa, layanan untuk deteksi dini kanker serviks ini tidak hanya ada di kota-kota besar. Tetapi juga di kota-kota skala sedang.
Sekadar informasi, Probolinggo bukanlah kota besar seperti halnya Malang, apalagi Surabaya. Tidak banyak rumah sakit besar dengan peralatan canggih. Dan, kebanyakan warganya masih beranggapan, datang periksa ke Puskesmas/rumah sakit itu hanya bila dalam kondisi sakit. Bila sehat? Buat apa periksa. Ini juga psikologis kebanyakan orang di Indonesia yang cenderung tidak merasa perlu periksa kesehatan karena merasa sehat.
“Di Puskesmas sini, setiap enam bulan ada pemeriksaan kanker serviks. Ada program nya BPJS Kesehatan. Ada juga program dari Puskesmas sendiri. Terakhir Maret lalu. Peminatnya tidak banyak. Karena memang tidak mudah mengajak masyarakat utamanya ibu-ibu untuk periksa,” ujar bidan yang biasa dipanggil bu Ulfah ini.