Mohon tunggu...
Hadi Arrumi
Hadi Arrumi Mohon Tunggu... profesional -

Just an ordinary man...

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

'Idiot' Juga Ingin Bercinta

20 Februari 2012   05:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:26 1608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan sebagai ganjaran keberaniannya sang gadis telah menancapkan belati di atas gundukkan kubur sebagai tonggak yang berbicara di hadapan wajah mentari. Namanya bayu ia memiliki kekurangan selayaknya idiot lainnya, bicara tidak jelas, postur tubuh tak sempurna seperti lelaki pada umumnya, ia memiliki sahabat wanita yang kebetulan tinggal di sebelah rumahnya telah lama ia menjadi  ‘secret admirer’ sang gadis yang bernama anna. Bayu bangun tiap pagi hanya untuk dapat melihat sang pujaan yang tiap pagi berangkat bekerja dengan mata penuh kasih ia menatap anna yang cantik hingga pulangnya ia diam-diam selalu menunggu anna di depan gang sehabis shalat maghrib di musholah, kadang juga ia gemar mengirimkan surat kepada anna karena kalau mau berbicara juga tidak jelas apa yang keluar dari mulutnya. Ia menulis surat yang anna baca hanya tersenyum perih karena menurutnya ada hati manusia seperti dia, Aku akan pergi dan sudah siap pergi dengan layar sepenuhnya terbuka di atas samudera, jika ini adalah waktu panenku di kebun mana gerangan aku telah menebarkan benihku dan di musim yang terlupakan mana pula dan apakah hasratku kepadamu memancar bagai air mancur sehingga aku bisa mengisi mangkuk mu sepenuhnya. Pada hari rabu ia kembali menunggu anna pulang tapi ia mempunyai perasaan tak enak terhadap dirinya, ia keringat dingin, jidatnya basah, kepalanya berkeringat, tapi dia tepis semua itu karena ingin bertemu sang pujaan. Anna pun lewat ia tersenyum dan bayu membalas senyumnya lalu ia balik badan dan melihat anna dari belakang, pada malam itu ada anak-anak muda yang menggoda anna hingga memegang tangannya seperti mengajak pergi, pastinya anna menolak. Maka terbakarlah cemburu bayu idiot ini, bagai kilatan api yang keruar dari mulut naga ia lari melerai dengan omongan tak jelas, dipukullah bayu oleh pemuda-pemuda  yang sedang mabuk ini. Yang satu lagi mengambil belati lalu di tusuklah si bayu, pada saat itu bulan menyelinap ke balik lengkung langit, seakan ia sudah bosan dengan kepenatan manusia dan benci dengan kedhaliman mereka, bintang-bintang mulai tersibak merenda  benang-benang redup dan sepi berupa layar tipis untuk menghantarkannya ke jasad alam. Lari anna!lari! teriak bayu dengan lirih namun kali ini terdengar jelas oleh anna, anna pun lari dengan gumam dalam hati dan pikirannya, kamu bisa berbicara  dengan jelas bayu… pada saat itu pula bayu mati seketika di tempat dan para pemuda itu pun kabur. Aku berdiri mematung, mataku memandang nyalang, dalam pandanganku itu mengalir manisnya kasih sayang dan pahitnya kepedihan hati di atas gundukkan kubur yang masih baru, kuburan seorang pemuda yang mengorbankan hidupnya  untuk menjaga kehormatan sang gadis yang lemah. Dan sebagai ganjaran keberaniannya sang gadis telah menancapkan belati yang pernah terhunus di perut sang idiot di atas gundukkan kuburnya sebagai tonggak yang berbicara di hadapan wajah mentari, dia juga manusia dia juga ingin hidup seperti yang lain, mengapa oh Tuhan? mengapa manusia tidak memanusiakan manusia semestinya.

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun