CARA MENGATASI KURANGNYA EDUKASI KEBERSIHAN ALAT REPRODUKSI
Kurangnya edukasi mengenai kebersihan alat reproduksi tentunya dapat membawa berbagai dampak negatif terutama untuk kehidupan remaja. Masalah ini akan menjadi semakin kompleks bila akar masalah tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana tindakan tepat yang harus diambil dan diimplementasikan untuk mengatasi akar dari permasalahan ini.
Perkembangan remaja tidak terlepas dari keluarga karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat. Keluarga terdiri atas kepala keluarga dan kumpulan beberapa orang yang tinggal di bawah satu atap dengan keadaan saling ketergantungan. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah melalui orang tua karena orang tua memiliki tanggung jawab untuk membimbing dan mengasuh anak sejak dini sampai dewasa (Siwabessy, 2023:234). Orang tua perlu menyuarakan tata cara untuk menjaga kebersihan alat reproduksi kepada anak-anak agar sedari mereka masih kecil, mereka sudah memiliki modal atau ilmu dasar untuk menjaga kebersihan alat reproduksi. Sehingga pada akhirnya saat mereka beranjak dewasa mereka tidak buta arah dan mereka bisa secara perlahan menjaga kebersihan alat reproduksi mereka masing-masing secara optimal.
Menyisipkan modul pembelajaran mengenai kebersihan alat reproduksi juga merupakan salah satu tindakan yang dapat diambil oleh "rumah kedua" remaja alias sekolah (Yulianda, 2024). Perlu dimunculkan juga ide-ide kreatif dari pihak tenaga pendidik untuk mengemas model pembelajaran yang sekiranya menarik dan bisa membangun suasana yang menyenangkan bagi siswa-siswi saat membawakan materi mengenai kebersihan alat reproduksi. Hal ini bertujuan agar siswa-siswi bisa menerima materi yang disampaikan tanpa ada rasa canggung dan mereka bisa paham bahwa materi tersebut disampaikan hanya dengan tujuan untuk edukasi dan bukan untuk disangkut pautkan dengan hal-hal lainnya.
Pihak sekolah juga dapat bekerja sama dengan lembaga-lembaga profesional yang ahli dalam bidang ini untuk melakukan penyuluhan tentang menjaga kebersihan alat reproduksi pada kalangan remaja. Hal ini bertujuan agar ilmu yang didapatkan oleh remaja bisa lebih matang dan bisa lebih terpercaya. Sehingga pada akhirnya ilmu-ilmu yang mereka dapatkan bisa dipergunakan untuk bekal dimasa depan mereka nanti.
Dapat disimpulkan bahwa sebenarnya banyak sekali tindakan yang dapat diambil untuk mengatasi masalah kurangnya edukasi yang sampai kepada remaja mengenai kebersihan alat reproduksi. Selain itu, banyak juga pihak yang sebenarnya mampu untuk menjelaskan ilmu-ilmu mengenai bagaimana cara menjaga kebersihan alat reproduksi seperti misalnya orang tua atau pihak sekolah. Yang menjadi permasalahan apakah mereka cukup peduli terhadap hal tersebut yang sebenarnya menjadi masalah yang cukup besar bagi para remaja jika pada akhirnya nanti tidak ditangani dengan baik.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari pembahasan di atas adalah bahwa kurangnya edukasi mengenai kebersihan alat reproduksi pada remaja menjadi masalah serius yang berdampak pada kesehatan fisik, mental, dan sosial mereka. Minimnya akses informasi yang benar, rendahnya kualitas pendidikan, serta anggapan tabu terhadap topik reproduksi menyebabkan remaja kurang memahami pentingnya menjaga kebersihan organ reproduksi, yang akhirnya memicu meningkatnya kasus penyakit menular seksual dan gangguan kesehatan lainnya. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan peran aktif dari berbagai pihak, terutama keluarga sebagai lingkungan pertama dalam memberikan pemahaman dasar, serta sekolah sebagai tempat strategis untuk menanamkan pengetahuan melalui modul pembelajaran dan penyuluhan yang menarik dan edukatif. Dengan sinergi antara orang tua, tenaga pendidik, dan lembaga profesional, diharapkan remaja dapat memiliki pemahaman yang baik tentang kebersihan alat reproduksi sehingga mampu menjaga kesehatan diri dan membangun masa depan yang lebih sehat dan berkualitas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI