Mohon tunggu...
Hariyawan Agung Wahyudi
Hariyawan Agung Wahyudi Mohon Tunggu... profesional -

Menjalani sisa hidup dengan motto "apa yang terjadi, terjadilah".

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Godbless, Berkah Tuhan di Senjakala Musik Indonesia

26 April 2016   20:59 Diperbarui: 20 Agustus 2017   14:37 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: antaranews.comBermula dari berjejalan saat mau keluar dari pesawat ATR yang menerbangkanku dari Surabaya ke Banyuwangi, pandanganku tertuju sama cewek cantik bercelana jeans yang mau berdiri dari kursinya. Ah, ego lelakiku kambuh kembali, pura-pura gagah dengan memberi senyuman sambil mempersilakan sang cewek untuk mengambil jalan di depanku. Tapi, eh, lha kok malah cewek itu juga memberi jalan kepada seorang bapak tua rambut kribo bercelana jeans yang juga membalas senyumku dengan tak kalah manisnya.

Wait!!! Itu AHMAD ALBAR!!! Tapi karena sekalipun belum pernah ketemu langsung sama dia, aku ragu-ragu. Ingat oom-ku dulu sering dikerubuti orang diajak salaman karena dikira Doyok. Untung zaman itu belum ada kamera digital, apalagi smartphone, kalau sudah ada pasti oom di-bully habis-habisan karena ratusan fotonya tersebar di media sosial dan ketahuan kalau Doyok KW 12!

Kembali ke Ahmad Albar.... Ah ini masih berjubel di pesawat. Mau menyalakan HP sama sekali tidak memungkinkan. Saya paling sebal orang masuk ke pesawat dengan HP masih aktif. Masa saya menyalahi prinsip sendiri sih. Meski dongkol karena ternyata di dekat tangga pesawat sudah menunggu Pak Lik Donny Fattah!!! Wuaaaaa.... HP sialan!!! Lama bener loading-nya! Sementara salaman sama sang pujaan saja cukuplah.

Anehnya, nggak banyak orang tahu kalau ada 2 orang legenda rock Indonesia sedang melangkah bersama mereka. Namun sepi itu buyar seketika saat Ahmad Albar keluar dari gerbang kedatangan. Semua penjemput tahu-tahu mengerubunginya dan meminta foto selfie!!!

Lalu, kedatangan Ahmad Albar dan Donny Fattah-pun jadi obrolan panjangku dengan sopir taksi. Baru kutahu kalau Godbless akan manggung di Gesibu Jumat malam (22 April 2016). Langsung kuminta dia melewati lokasi untuk memastikan jadwal konsernya. Dan benar! Besok malam mereka manggung di sini, di kota yang sementara ini aku numpang mencari kehidupan!

Sesampai rumah, tak perlu lama-lama untuk mengajak anak istri yang sudah seminggu tidak ketemu untuk keluar rumah lagi. Alasannya 1: AYO BELI TIKET KONSER! Hehehe.... Istriku yang ngefans sama kakek rocker ini tak kalah semangatnya. Singkat kata: tiket nonton buat bertiga sudah terbeli, buatku, buat istriku dan buat anakku yang baru 4 tahun. Anak 4 tahun nonton konser rock? Aman gak tuh? Ah, masa bodoh... Pikir belakangan. Hehehe.

Dan waktu pertunjukan itu pun datang. Ahmad Albar menggebrak panggung dan penonton dengan suara tuanya namun masih penuh energi. Semua hits yang pernah begitu fenomenal dilantunkannya. Menjilat Matahari, Rumah Kita, Panggung Sandiwara, Kehidupan, Syair Kehidupan, Semut Hitam, Bis Kota, Musisi, Huma di Atas Bukit, Anak Adam, Bara Timur, Menanti Kejujuran dan..... sudah kali ya...

Yang asyik, Ahmad Albar mengundang Bupati Banyuwangi, Azwar Anas, ke atas panggung untuk menyanyi bersama Rumah Kita. Tak kurang seringnya Ahmad Albar meneriakkan kata, "Banyuwangi Rumah Kita!" Meskipun saya merasa, undangan Ahmad Albar kepada Bupati untuk naik ke atas panggung juga merupakan sindiran atas sepinya konser yang jarang sekali kita jumpai ini.

banyuwangikab-dot-go-dot-id-5720932d24afbdbe0886bc30.jpg
banyuwangikab-dot-go-dot-id-5720932d24afbdbe0886bc30.jpg
Sumber: banyuwangkab.go.idAh, panitia memang kurang profesional... nggak lebih dari 500 orang yang nonton konser ini. Kalah sama tontonan IN***-nya S**V yang isinya file MP3 disetel lalu orang mangap-mangap di panggung itu! Padahal tiket masuknya sangat murah. Cuma 100 ribu perak!!!

Tapi, bisa jadi inilah bukti senjakala musik berkualitas Indonesia. Sudah lama kita tidak disuguhi karya-karya musik berkualitas. Televisi kita tiap hari mempertontonkan musik-musik kelas ecek-ecek yang pasarnya adalah anak alay yang gayanya makin lama makin bikin pening saja.

Tapi, bagi para pecinta musik rock di Banyuwangi, setidaknya malam itu semuanya merasa dilayani oleh Ahmad Albar dan Donny Fattah secara eksklusif. Bagaimana tidak eksklusif, kami punya ruang yang cukup luas untuk berjingkrak tanpa senggolan dengan penikmat konser yang lain. Bahkan, tribun dibiarkan kosong karena semuanya ingin jingkrak-jingkak di depan panggung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun