Mohon tunggu...
M. Faza Allinski Rachmadista
M. Faza Allinski Rachmadista Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa UNNES Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Atom dijadikan Sumber Daya oleh Manusia. Bagaimana Bisa?

25 September 2025   19:15 Diperbarui: 25 September 2025   19:15 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Radiasi pengion ditemukan oleh Wilhelm Rontgen pada tahun 1895, dengan mengalirkan arus listrik melalui tabung kaca hampa dan menghasilkan sinar-X kontinu. Kemudian pada tahun 1896, Henri Becquerel menemukan bahwa bijih pitchblende (bijih yang mengandung radium dan uranium) menyebabkan pelat fotografi menjadi gelap. Ia kemudian menunjukkan bahwa hal ini disebabkan oleh radiasi beta (elektron) dan partikel alfa (inti helium) yang dipancarkan. Villard menemukan jenis radiasi ketiga dari bijih pitchblende: sinar gamma, yang sangat mirip dengan sinar-X. Kemudian pada tahun 1896, Pierre dan Marie Curie memberi nama 'radioaktivitas' untuk fenomena ini, dan pada tahun 1898 mengisolasi polonium dan radium dari bijih pitchblende. Radium kemudian digunakan dalam pengobatan. Pada tahun 1898, Samuel Prescott menunjukkan bahwa radiasi menghancurkan bakteri dalam makanan.

     Pada tahun 1902, Ernest Rutherford menunjukkan bahwa radioaktivitas, sebagai peristiwa spontan yang memancarkan partikel alfa atau beta dari inti atom, menciptakan unsur yang berbeda. Ia kemudian mengembangkan pemahaman yang lebih lengkap tentang atom dan pada tahun 1919, ia menembakkan partikel alfa dari sumber radium ke nitrogen dan menemukan bahwa penataan ulang inti atom sedang terjadi, dengan pembentukan oksigen. Niels Bohr adalah ilmuwan lain yang memajukan pemahaman kita tentang atom dan bagaimana elektron tersusun di sekitar intinya hingga tahun 1940-an.

Kenapa Menggunakan Tenaga Nuklir?

Oleh: Nicolaus Bintang Nathanael

     Energi nuklir telah lama menjadi topik perdebatan dalam diskusi mengenai transisi menuju sumber energi bersih dan berkelanjutan. Di satu sisi, ada kekhawatiran mengenai limbah radioaktif dan risiko kecelakaan. Namun, dengan perkembangan teknologi dan peningkatan standar keselamatan, energi nuklir kini semakin diakui sebagai solusi yang efisien, stabil, dan rendah emisi dalam memenuhi kebutuhan energi global. Artikel ini akan membahas prinsip kerja pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), keunggulannya dibandingkan dengan bahan bakar fosil serta energi terbarukan lainnya, inovasi teknologi terbaru yang meningkatkan keamanan dan efisiensi, dan mengklasifikasi berbagai persepsi publik dan mitos yang beredar di masyarakat. Melalui pemaparan fakta-fakta, artikel ini akan menunjukkan mengapa tenaga nuklir adalah pilihan terbaik dalam mewujudkan dunia dengan energi bersih dan berkelanjutan.  

Apakah Energi Nuklir Aman?

Sumber : EPRI Advanced Nuclear Technology

     Energi nuklir menghasilkan listrik dalam jumlah besar tanpa melepaskan emisi karbon. Energi ini dapat bermanfaat bagi lingkungan karena dapat menggantikan bahan bakar yang menghasilkan emisi karbon tinggi dengan keandalan dan ketersediaan lebih dari 90%.

     Gas rumah kaca seperti karbon dioksida, metana, dan nitrogen oksida berkontribusi terhadap terperangkapnya panas di atmosfer, yang mengakibatkan efek pemanasan global yang terkait dengan perubahan iklim. Saat ini, sumber utama emisi gas rumah kaca berasal dari pembakaran bahan bakar fosil untuk listrik, pemanas, dan transportasi. Meskipun saat ini diperlukan untuk menopang kehidupan masyarakat modern, bahan bakar fosil bukanlah sumber pembangkit energi jangka panjang yang ideal karena emisinya.

     Pertanyaannya tetap: sumber energi apa yang dapat digunakan dalam jangka panjang dengan dampak minimal terhadap iklim atau masyarakat? Secara umum, teknologi dengan emisi gas rumah kaca rendah berkontribusi lebih kecil terhadap pemanasan global dan dapat dianggap lebih berkelanjutan secara lingkungan. 

     Teknologi netral karbon, seperti tenaga surya dan nuklir, memiliki dampak yang sangat menguntungkan ketika menggantikan sumber daya yang intensif karbon seperti bahan bakar fosil. Penggantian merupakan salah satu strategi yang digunakan oleh perusahaan listrik untuk melakukan dekarbonisasi .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun