Pada praktik pengajaran inovatif Bahasa Inggris kali ini, ada beberapa kondisi yang menjadi latar belakang permasalahan, diantaranya: (1) miskonsepsi peserta didik yang dikarenakan terbatasnya pengetahuan awal sehingga belum mampu membangun konsep dengan baik; (2) Manajemen waktu pembelajaran yang disebabkan minimnya persiapan pra pembelajaran; (3) Penentuan tujuan pembelajaran yang tidak dipertajam ke dalam bagian-bagian yang lebih detail; (4) Materi HOTS yang cenderung menuntut peserta didik berpikir kritis bahkan pada tahap pembelajaran, serta ; (5) LKPD yang disajikan belum menyesuaikan dengan tingkat pengetahuan peserta didik.
Dari berbagai latar belakang permasalahan yang ada tersebut lah dianggap perlu adanya perbaikan-perbaikan yang signifikan terhadap permasalahan belajar peserta didik. Permasalahan ini memang terlihat sederhana dan seharusnya guru terbiasa untuk menyelesaikannya. Namun, hal-hal kecil seperti ini memerlukan penyelesaian yang konkrit dan sistematis juga agar ia tidak berulang dan menjadi masalah besar di kemudian hari.
Mengapa Praktik Ini Penting?
Praktik inovasi ini menjadi penting dikarenakan banyak masalah-masalah sepele dalam pembelajaran yang masih sering diabaikan oleh para guru, meskipun kita sadari bahwa tugas seorang guru itu tidaklah mudah. Guru dituntut kurikulum untuk menyelesaikan seperangkat topik pembelajaran, namun di satu sisi Guru juga dituntut agar membuat peserta didik paham sepenuhnya terhadap suatu topik pembelajaran bahkan harus menyajikannya menjadi pembelajaran yang menyenangkan. Jika guru dapat mengantisipasi masalah-masalah kecil di dalam kelas lewat improvisasi dan inspirasi praktik ini, maka akan lebih meringankan tuntutan guru terhadap pendidikan, terutama dalam menyajikan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik.
Peran dan Tanggung Jawab
Sebagai guru dan mahasiswa, penulis berperan penuh sebagai penggali permasalahan yang terdapat dalam pembelajaran bahasa Inggris. Menemukan akar yang menjadikan hal tersebut permasalahan, kemudian bertanggung jawab untuk menemukan alternatif-alternatif solusi yang dianggap relevan dan sesuai terhadap akar permasalahan tersebut. Penulis juga mencarikan rencana mitigasi apa saja yang perlu dilakukan jika solusi yang dipilih tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap pembelajaran. Lalu dengan berbekal rencana aksi yang telah dituangkan berdasarkan literatur-literatur terkini dan pendapat ahli, penulis akan menjalankan praktik pengajaran inovatif untuk melakukan perbaikan terhadap permasalahan pembelajaran yang telah dieksplorasi.
Berdasarkan hasil analisis eksplorasi penyebab masalah ditemukan beberapa tantangan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan yaitu menjembatani miskonsepsi antara pengetahuan awal peserta didik dengan pengalaman belajar baru mereka, diantaranya:
Pengetahuan dasar terkait dengan topik pelajaran masih belum terbentuk
materi terkait topik pelajaran yang dibahas belum tuntas di tingkat/kelas sebelumnya
Guru belum mampu memfasilitasi peserta didik dalam membangun konsep