Mohon tunggu...
agus s
agus s Mohon Tunggu... Freelancer - Literasi

Menulislah Maka Kamu akan Menemukan Cinta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Isna Choriayati, Hanya Butuh Waktu Satu Minggu untuk Juara

6 Januari 2019   13:06 Diperbarui: 7 Januari 2019   18:35 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pojok kanan (Isna Choiriyati bersama panitia dan staf Kemenang)

Nampak dari kejauhan perempuan berkacamata yang masih berseragam sekolah duduk anggun. Pandangannya tidak tergoyahkan meskipun beberapa orang lalu-lalang. Suara gemuruh beberapa orang disekitar pun dianggap angin lalu. Tetap pada tatapan awal. Pandangan tertuju pada lemari kaca yang tersusun lima bagian di sebelah kanan Ia duduk.

Bagian bawah sendiri berisikan tumpukan map, jurnal, dan beberapa rapot siswa. Tumpukan buku dan beberapa berkas penting memenuhi bagian atasnya. Menjadi pusat fokusnya adalah rak teratas. Berjejer bukan map, jurnal maupun buku melainkan berderet piala dan medali penghargaan.

Tidak mengherankan perempuan berkacamata itu fokus pada berderet piala. Sebab beberapa waktu lalu berhasil meraih juara 2 lomba pidato tingkat Kabupaten Madiun. Isna Choiriayati, panggilan lengkap perempuan berkacamata itu, terlihat gembira dan penuh semangat ketika ditemui penulis. Wajar, piala kebanggan baru saja diserahkan kepadanya lalu ditata berderet dengan piala-piala lainnya.

"Awalnya tidak percaya kalau saya menang. Terlebih bersaing dengan sekolah unggulan lain," ujarnya sembari terus memandangi piala miliknya.

Rasa pemisis sempat menggeliat dalalam dirinya. Persiapan yang bertepatan dengan UAS (Ujian Akhir Semester) mengharuskan tidak saja semangat, tetapi harus kerja ekstra. Waktu berlatih yang terpangkas kalau dihitung-hitung  tidak ada satu minggu. Terlebih tema yang disuguhkan memiliki kekhasan, sehingga memberikan tantatangan  tersendiri.

"Materi dan tema cukup berat untuk seusia saya. Apalagi waktu yang sangat mepet menjadi was-was," tuturnya.

Untuk mensiasati waktu yang singkat dan materi cukup berat. Isna, panggilan akrabnya terus berlatih dengan keras, bahkan harus sampai larut malam demi menghafal dan menyesuikan ekspresi tubuh.

Bahkan, ceritanya teman satu kamar sudah terlelap rela mempelajari naskah pidato yang digunakan. Tidak saja membaca secara berulang-ulang, tetapi dihayati atau diresapi makna dari materi tersebut. Penghayatan dalam berpidato memang menjadi penunjang kemenangan.

"Materi pidato saya buka, saya tutup saat menghafal. Ketika lupa saya buka lagi. Terus berulang saya lakukan," tutur akan perjuangan kerasnya.

Perjuangan siswi asal Cilacap ini menuai kebahagiaan. Ia dinobatkan sebagai juara 2 lomba pidato kategori PI di kantor Kemenag Madiun (Senin, 17/12). Menjadi kebanggan bagi keluarga sekolah SMK MINHAJUT THULLAB Candimulyo Madiun  tempat Ia mencecap ilmu. Tentu sebuah angin segar untuk meningkatkan motivasi  teman-teman lainnya untuk berprestasi.

Siswi yang masih duduk di bangku SMK kelas 10 itu memang memiliki potensi sejak masih MTs. Pernah ikut lomba yang sama dan mendapatkan juara 2 di tingkat Kabupaten. Menariknya, Ia hanya beberapa kali mengikuti, selebihnya banyak mengikuti lomba MTQ dan setiap kali ikut pasti mendapatkan juara. Pengalaman dalam kaitan ini memang beradil besar dalam prestasinya saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun