Mohon tunggu...
Gusti Ayu Eka Devita Anjani
Gusti Ayu Eka Devita Anjani Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Masih dalam Proses

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cita-cita Memang Harus Diperjuangkan

24 Februari 2021   01:01 Diperbarui: 24 Februari 2021   01:23 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

                Mereka berdua langsung berdiri dari tempat duduknya dan saling mengucapkan selamat tinggal. " Oke hati hati yaa, senang sekali Kaka bisa mendengarkan kamu bercerita seperti ini."

                " iya nih ka aku juga sangat senang sekali bisa bertemu dengan kaka, terimakasih ya Ka karena kaka sudah mau mendengarkan permasalahan ku dan kaka juga memberikan pemahamn baru untuk ku." Jawab Mila dengan ekspresi yang sangat bahagia

                " Oke kalau begitu, Daaa.... Sampai jumpa Ka " Ucap Mila sambil melambaikan tangan.

Anjani pun membalas lambaian Mila sambil berkata " Daaa....."

Dilihat nya Mila yang semakin tidak terlihat batang hidungnya. Anjani merasa senang karena bisa membuat Mila kembali ceria lagi. Akhirnya Mila melanjutkan lagi perjalan untuk pulang kerumah. Ditengah perjalan Anjani tiba tiba teringat dengan masa lalunya dulu. Saat itu Anjani juga pernah berada di posisi seperti Mila.

" Dulu aku juga sangat kacau saat berada di posisi seperti Mila" ucapanya dalam hati.

                " Kringg......Kringg......"

                Suara alarm berdering sangat kencang sampai sampai Anjani terbangun dari tidurnya yang sangat lelap. Jam berdering  menandakan bahwa hari sudah menunjukan pukul 5 pagi, dan Ia harus bergegas untuk mandi dan bersiap untuk kesekolah setelah libur kenaikan kelasnya telah usia . Hari ini adalah hari pertamanya dimana masuk sekolah. Anjani berada di kelas 12 dan sekaranf sudah semester 2.

                Namun sebelum berangkat kesekolah Anjani harus membantu Bundanya membereskan rumah dan menyiapkan makan untuk Ayah dan adik adiknya.

                " Pagi Bunda" sapa Anjani dengan nyawa yang masih setengah dan mata yang belum terbuka sempurna.

                " Pagi juga. Cuci muka dulu sana abis itu kamu harus mengambil pesenan Bunda ke warung" ucap Bunda sembari memotong motong sayuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun