Mohon tunggu...
Gustaaf Kusno
Gustaaf Kusno Mohon Tunggu... profesional -

A language lover, but not a linguist; a music lover, but not a musician; a beauty lover, but not a beautician; a joke lover, but not a joker ! Married with two children, currently reside in Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Padanan Bahasa Inggris "Terima Kasih Sebelumnya"

18 September 2014   21:10 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:18 1221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Ada sesuatu yang menggelitik dan memicu kepenasaran saya pada waktu masih di SMA dan sedang menulis surat dalam bahasa Inggris kepada seorang pen friend (sahabat pena) di Selandia Baru. Pada akhir dari surat ini, saya ingin menuliskan “terima kasih sebelumnya” dalam bahasa Inggris. Ada beberapa kesangsian dalam benak saya pada waktu itu. Pertama, apakah di sana customary (lazim) orang menyampaikan ucapan “terima kasih sebelumnya”. Kedua, kalau pun lazim, apakah padanan bahasa Inggrisnya “thank you in advance” atau “thank you beforehand”. Ketiga, apakah penggunaan frasa “terima kasih sebelumnya” pada surat tak formil akan terasa aneh dan menggelikan (saya membayangkan sahabat pena saya tertawa geli membacanya). Akhirnya, karena tidak menemukan jawaban yang memuaskan atas ketiga keraguan tadi, dan demi untuk menjaga gengsi (yang sangat penting bagi seorang teenager seperti saya), saya putuskan untuk tidak menggunakan frasa thank you in advance atau thank you beforehand, dan saya cari amannya saja dengan menuliskan thank you for your attention.

Penulisan frasa “terima kasih sebelumnya” pada surat-menyurat (resmi maupun tak resmi) memang terasa sedikit kontroversial. Meskipun ini suatu bentuk courtesy (kesantunan), ada sementara orang yang tidak berkenan dengan frasa “terima kasih sebelumnya”. Mereka berdalih bahwa dengan menuliskan “terima kasih sebelumnya”, si penulis surat menyiratkan kesan seolah-olah permintaannya pasti akan diluluskan/dilaksanakan oleh si penerima surat. Jadi ada nuansa presumptuous (sok menggurui/mendikte), permintaannya bakal dilaksanakan dan ucapan terima kasih yang disampaikan mendahului itu sebagai bentuk “penodongan”. Alasan lain ketidaksukaan mereka terhadap frasa “terima kasih sebelumnya” adalah seolah-olah si penulis surat tidak mau repot-repot membuat surat lain sebagai ucapan terima kasih bilamana permintaannya/permohonannya sudah dipenuhi, karena ucapan terima kasih sudah “dipersekot” (diberikan sebelumnya). Jadi ada nuansa keangkuhan (arogansi).

Lama terpikir oleh saya, frasa “terima kasih sebelumnya” pada surat-menyurat (dan kadangkala juga pada wacana lisan) pasti meniru frasa sepadanan dari bahasa Belanda. Sinyalemen (penengaraian) saya ini nampaknya tak keliru. Saya bahkan secara kebetulan menemukan justifikasi (pembenaran) tatkala berada di bandara Schiphol, Amsterdam untuk pulang kembali ke tanah air. Di sana saya mendapat surat edaran yang tertulis dalam bahasa Inggris dan Belanda, memberitahukan karena adanya perubahan sistem check-in, maka akan terjadi sedikit kelambatan. Pada akhir surat edaran itu tertulis: Bij voorbaat dank voor uw begrip en geduld dan pada padanan bahasa Inggrisnya tertulis: Thank you in advance for your understanding and cooperation. Nah, inilah yang saya cari bertahun-tahun lamanya, yaitu frasa “bij voorbaat dank” yang kita indonesiakan menjadi “terima kasih sebelumnya”. Saya juga mendapat bonus pencerahan tentang padanan dalam bahasa Inggrisnya yaitu: thank you in advance. Jadi, saya cukup yakin sekarang, bahwa frasa “thank you in advance” ini bukan mengarang-arang atau mengada-ada, tetapi memang ada dalam wacana bahasa Inggris. Namun, setelah saya telusuri lebih jauh, ternyata frasa yang satu lagi yaitu “thank you beforehand” tidak dikenal oleh native speakers (penutur asli), alias ini frasa Inggris bodong. Jadi, kalau kita mengatakan “thank you beforehand” kepada native speakers, meskipun mereka memahami maksudnya, pasti akan disambut dengan kernyitan dahi karena terdengar aneh dan tak lazim.

Kembali pada bahasan apakah frasa “thank you in advance” ini patut (proper) dan sopan pada penulisan di surat, hasil penelusuran saya menunjukkan adanya dua pendapat. Namun, secara umum mayoritas mengatakan bahwa frasa ini bisa diterima dan tidak menyiratkan ketinggihatian (condescending). Bahkan frasa “terima kasih sebelumnya” ini diadopsi di banyak bahasa selain bahasa Inggris dan Belanda. Di bahasa Inggris pada surat yang non formal, thank you in advance, disingkat menjadi “TIA”, sedangkan dalam bahasa Belanda bij voorbaat dank disingkat menjadi “bvd”. Sebagai sedikit ilustrasi pembanding, dalam bahasa Malaysia dituliskan dengan “Terima kasih terlebih dahulu”, dalam bahasa Filipina “maraming salamat nang maaga”, dalam bahasa Spanyol ‘gracias de antemano” dan dalam bahasa Perancis “merci d’avance”. Jadi, saya lebih diyakinkan lagi, bahwasanya frasa “terima kasih sebelumnya” adalah ungkapan yang lazim dalam berbagai bahasa dunia.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun