Mohon tunggu...
Gustaaf Kusno
Gustaaf Kusno Mohon Tunggu... profesional -

A language lover, but not a linguist; a music lover, but not a musician; a beauty lover, but not a beautician; a joke lover, but not a joker ! Married with two children, currently reside in Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Idiom 'Berjalan' dalam bahasa Belanda dan Indonesia

25 Maret 2013   05:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:16 1257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13643597652145465081

[caption id="attachment_244469" align="aligncenter" width="500" caption="ilust aidsource.ning.com"][/caption]

Secara kurang disadari, karena sudah terbiasa, wacana bahasa Indonesia termasuk sangat sering menggunakan idiom dengan kata ‘berjalan’ yang secara harfiah tak menggambarkan pekerjaan berjalan (walking). Misalnya, kita mengatakan ‘jam saya tidak jalan’, ‘mesin itu tidak jalan’, ‘umurnya jalan enam tahun’, ‘bus kota tidak jalan pada hari Minggu’, ‘keran airnya tidak jalan’, ‘semuanya berjalan dengan mulus’, ‘pasien rawat jalan’, ‘ban berjalan’, ‘tahun berjalan’ dan sebagainya. Nampaknya idiom-idiom unik dengan kata ‘jalan’ ini dipengaruhi oleh ekspresi dalam bahasa Belanda yang menggunakan kata ‘lopen’ (lopen = berjalan). Di bawah akan bisa kita saksikan kesamaan ekspresi yang mencolok antara bahasa Belanda dan Indonesia di dalam menggunakan istilah ‘jalan’ ini.

Kalau kita mau mengatakan ‘keran air ini tidak jalan’, maka dalam bahasa Belanda dikatakan ‘de kraan loopt niet meer’. ‘Airnya jalan lewat got’ akan dikatakan dengan het water loopt door de goot’. ‘Arloji ini jalannya bagus’ dalam bahasa Belanda dengan ‘dithorloge loopt uitstekend’. ‘Mesin ini jalannya sangat lamban’, diucapkan dengan ‘de motor loopt langzaam’. Bandingkan dengan bahasa Inggris yang menggunakan kata kerja ‘run’ atau ‘work’ untuk ekspresi-ekpresi di atas. Misalnya pada ekspresi ‘arloji ini jalannya kecepatan’ akan dikatakan dengan ‘this watch runs too fast’ atau ‘mesin ini tidak jalan’ dengan ‘the machine doesn’t work’.

Masih menelisik ekspresi kembaran ‘jalan’ dan ‘lopen’ ini, ada istilah ‘tahun berjalan’ yang dalam bahasa Belanda disebut dengan ‘het lopende jaar’, ‘ban berjalan’ dengan sebutan ‘de lopende band’, ‘pasien rawat jalan’ dengan sebutan ‘een lopende patiënt’.

Lihatlah perbedaan istilah-istilah tersebut dalam bahasa Inggris, ‘tahun berjalan’ disebut dengan ‘current year’, ‘ban berjalan’ dengan ‘conveyor belt’, sedangkan ‘pasien rawat jalan’ dengan ‘an outpatient’.

Ekspresi ‘semuanya berjalan dengan mulus’ dalam bahasa Belanda dikatakan dengan ‘alles loopt gesmeerd‘. ‘Pegunungan itu berjalan dari timur ke barat’ akan disebutkan dengan ‘het gebergte loopt van het oosten naar het westen’. Pun kalimat ‘kontrak ini masih jalan’ akan dikatakan dengan ‘de contracten lopen nog’, dan ‘motor yang dijalankan dengan bensin’ dengan ungkapan ‘een motor die loopt op benzine’.

Dari kata ‘lopen’ (berjalan) ini, bahkan ada turunan kata yang diserap ‘langsung’ ke dalam bahasa Indonesia, di antaranya istilah ‘loper’ (arti harfiahnya ‘pejalan kaki’), yang makna sesungguhnya adalah ‘kurir’ atau ‘caraka’. Di dalam wacana bahasa Indonesia, kata ‘loper’ paling sering dipadukan dengan kata ‘koran’ menjadi ‘loper koran’. Dalam permainan catur (bahasa Belanda: schaak), ‘loper’ adalah biji catur ‘menteri’ atau ‘bishop’ dalam istilah Inggrisnya. Juga ada istilah ‘meelopen’ (makna harfiah: berjalan bersama), yang sampai sekarang masih sering dipakai orang dalam perbincangan lisan. Maknanya adalah ‘magang’ yaitu ‘bekerja bersama orang yang sudah berpengalaman dalam pekerjaan tertentu untuk menyerap ilmu dan ketrampilannya’.

Terakhir, bagaimana mengatakan ‘mobil ini enak jalannya’? Tentu saja tetap menggunakan kata ‘lopen’ yaitu ‘die auto loopt lekker’. Nampaknya pengaruh bahasa Belanda bukan saja pada kata-kata serapan saja (yang kurang lebih mencapai 4.500 kosakata), tetapi juga pada idiom-idiom yang amat khas ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun